Tempuh Medan Berat, Evakuasi Pendaki Puncak Dempo Dilakukan Secara Estafet

Pagar Alam72 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Pendaki puncak Gunung Api Dempo yang dikabarkan meninggal dunia akibat hypotermia akhirnya berhasil di evakuasi oleh tim BPBD yang dibantu oleh sejumlah relawan.

Akan tetapi, faktor medan yang cukup sulit karena beberapa kali di guyur hujan deras, hingga membuat jalur evakuasi licin dan berlumpur.

Hal ini pula yang membuat tim evakuasi sedikit kesulitan melakukan evakuasi dan terpaksa menggunakan metode estafet.

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa tim gabungan tersebut berjumlah 45 orang yang terdiri dari anggota BPBD 35 orang, Relawan 11 orang dan Tim medis TSC 3 orang. Tim secara estafet melakukan evakuasi tersebut.

Baca Juga :  Pendaki Asal Bengkulu Meninggal di Puncak Gunung Dempo, Diduga Hypotermia

“Dari 46 orang yang turun kita lakukan evakuasi  secara estafet dengan membagi kelompok yang disiapkan dibeberapa titik,” ujar Anjas, Kabid Kedaruratan BPBD Kota Pagar Alam.

Dikatakannya, pembagian kelompok dan evakuasi secara estafet ini bertujuan agar  agar kondisi fisik tim evakuasi tidak terkuras karena jalur yang cukup berat karena kondisi cuaca saat ini musim hujan, sehingga jalur yang biasa lembab saat ini kontur tanahnya berlumpur dan licin.

“Untuk itu sistem estafet kita berlakukan agar kondisi fisik dan keselamatan tim terjaga,” ujarnya.

Baca Juga :  Harapan Pj. Walikota Pagar Alam Sambut Tahun 2025

Dikatakannya, jika saat ini jenazah pendaki sudah berhasil di evakuasi dan langsung dilarikan ke RSUD Besemah untuk mendapatkan perawatan.

Diketahui jika pendaki tersebut bernama Deko Afriansyah (21) yang tercatat warga Seluma Provinsi Bengkulu.

Korban dikabarkan melakukan pendakian Gunung Dempo pada Selasa (31/12/2024) untuk menghabiskan malam tahun baru bersama satu rekannya. Namun setiba di Puncak Gunung Dempo korban mengalami sakit dan diduga juga terkena Hipotermia.

Melihat kondisi itu teman korban turun untuk meminta bantuan ke pos Balai Registrasi Gunung Dempo (BRIGADE) untuk mengevakuasi korban yang saat itu masih dalam keadaan sakit dan Hypo.

Baca Juga :  Kado Awal Tahun, Sejumlah Anggota Polres Pagar Alam Naik Pangkat

Namun pada Jumat (3/1/2025) dini hari tepatnya pukul 01.45 WIB pendaki tersebut dikabarkan meninggal dunia di puncak Gunung Dempo. (ANA)

    Komentar