SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Baru-baru ini di viral di media sosial ditemukanNisan Kuno pada penggalian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dilakukan PT Waskita Karya yang berada di Jalan Tengkuruk, 16 ilir Kota Palembang.
Batu Nisan itu ditemukan saat pekerja melakukan penggalian pada Jumat (14/1/2022) dan sepakat menutup kembali temuan itu kemudian melaporkanya ke pihak terkait.
Peneliti Balai Arkeologi Sumatra Selatan (Sumsel) Balai Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Retno Purwanti menjelaskan jika dilihat dari video yang beredar, Aksara makam yang digunakan berasal juga dari tulisan Jawi (Arab-Melayu) yang familiar saat masa kesultanan Palembang karena memang Makam-makam kesultanan Islam berasal dari abad 16-19 memang identik dengan aksara Jawi.
“Karena penggunaan aksara Jawi identik dengan Melayu Arab. Hampir 98 persennya tipe nisannya sama. Makam ini persis yang ditemukan di Kesultanan Demak, atau pun di wilayah Palembang seperti makam Ki Gede Ing Suro, Kawah Tungkurep, Sabokingking, Talang Keranga, hingga Kebon Gede,” kata Retno, saat dihubungi, Senin (17/1/2022).
Meski begitu, Retno menilai makam kuno yang ditemukan di kawasan 16 Ilir merupakan wilayah penting kesultanan Palembang. Namun pada masa kolonial Belanda pada abad 19 ada perubahan lanscap yang merubah kawasan menjadi pusat ekonomi.
Adanya penemuan di kawasan 16 Ilir yang memiliki indikasi situs bersejarah sejauh ini belum menjadi cagar budaya. “Ini menandakan jika dilihat dari temuan ini, sudah membuktikan bahwa kawasan 16 Ilir Palembang merupakan situs bersejarah yang penting,” bebernya.
Retno menuturkan, jika makam yang ditemukan saat penggalian IPAL 16 Ilir berada di kedalam 1-1,5 meter di bawah tanah ada beberapa kemungkinan karena ada pembangunan kawasan atau pun kemungkinan lain akibat ada pergeseran tanah.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kontraktor lain selain Waskita yang melakukan penggalian IPAL untuk melaporkan jika ada penemuan lainnya. Sebab, tidak menutup kemungkinan masih ada situs kuno yang tertimbun di wilayah Palembang.
“Kami tidak berniat untuk menghambat pengerjaan proyek. Hanya saja kami minta ke depannya, jika menemukan benda bersejarah sekecil apapun itu bisa segera dilaporkan agar kami bisa meneliti lebih lanjut,” terangnya. (ANA)
Komentar