Selegram Ini Nyamar Jadi Kunti Berambut Merah dan Traktir Mahasiswa Demo di Kantor Gubernur

Politik50 Dilihat

SUARAPUBLIK,Palembang- Saat aksi demo Mahasiswa di halaman Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), kamarin Jumat (9/10/2020). Ada sosok wanita menyerupai Hantu Legendaris Indonesia Kuntilanak dengan pakaian Duster Putih menutupi seluruh tubuh, anehnya ia memakai wig berwarna merah hingga perhatian pendemo terarah kepadanya. Si Kunti Viral ini berteriak dan melarang mahasiswa yang demo bertindak anarki. Bahkan Kunti berambut merah ini mentraktir makan para mahasiswa tersebut.

Lalu siapa sosok wanita tersebut?. ternyata wanita tersebut bernama Indah Rizky Ariani atau yang dikenal Indah Mujyaer, yang merupakan selebgram di Palembang dengan akun Instagram @indahrizkyariani_mujyaer.

IMG 20201010 WA0032

Indah pun mengatakan, bahwa ia berpakaian putih dan menggunakan wig merah supaya menarik perhatian semua orang yang sedang melakukan demonstrasi. Sebab jika berpakaian biasa saja, maka tidak akan menjadi spot centre untuk didengarkan.

“Kostum yang saya kenakan sudah seperti karakter saya yang melekat atau ciri khas, karena saya pernah menampilkan beberapa kali content parodi di instagram saya dengan selalu menggunakan baju tersebut,” kata Indah, Sabtu (10/10).

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa apa yang dilakukannya tersebut sebenarnya tidak ada persiapan sama sekali, Bahkan dirinya baru memutuskan untuk berjalan ke lokasi 1 jam sebelum para mahasiswa melakukan aksi. Orasi-orasi yang Indah sampaikan pun cukup mengedukasi mahasiswa yang demo, sebab Indah menyarankan agar yang berdemo tidak anarki.

“Aku bukan polisi, aku bukan istri polisi, anak aku tidak ada yang polisi. Keluarga aku tidak ada yang polisi, tapi jangan mahasiswa sampai bentrok dengan polisi,” pengalan yel-yel yang Indah sampaikan.

“Polisi hanya menjalankan tugas dengan sebaik baiknya, sebagai penegak hukum. Ya pada intinya mahasiswa atau dalam hal ini katakanlah rombongan demonstran dan polisi adalah manusia yang sama-sama memiliki tugas, atau hak dan kewajiban yang sama atas Indonesia negara kita,” katanya.

Menurut Indah, demonstrasi adalah hak kita seluruh rakyat indonesia untuk menyampaikan pendapat. Tetapi jangan sampai anarki. Dibutuhkan banyak warna untuk membuat dunia ini indah. Dibutuhkan polisi sebagai orang yang menjaga ketertiban ini, maka jangan jadikan polisi sebagai kambing hitam kekesalan sebab tidak didengarkan. Sebaliknya dibutuhkan mahasiswa sebagai tolak ukur kemajuan bangsa,

ditangan mereka inilah estafet keberhasilan dan kesuksesan negara ini akan diteruskan.

“Pesan saya adalah jangan pernah merusak sebelanga susu sebab nila setitik. Jiika memang ada oknum mahasiswa yang berbuat salah atau mungkin oknum polisi yang berbuat keterlaluan, jangan disamaratakan. Jika kita tidak suka dengan ranting pohon yang memiliki daun jelek atau busuk, potong rantingnya, bukan memotong pohon beserta seluruh akarnya,” katanya.

Lalu terkait UU Omnibus Low menurut Indah, banyak pasal yang perlu ditinjau ulang sebab merugikan banyak lapisan masyarakat Indonesia.

Berikan juga penjelasan yang baik untuk masyarakat dengan alasan dan point sejelas-jelasnya. Dengan adanya keterbukaan dan penjelasan yang baik, jika dirasa interpretasi antara pembuat undang undang dengan masyrakat berbeda maka jangan biarkan banyak orang turun kejalan dan tidak mendapatkan jawaban apa-apa atas kebingungan ini.

Sementara itu terkait ia mentraktir para mahasiswa yang demo menurutnya, itu berlatar belakang dari beberapa hari yang lalu bahwa ia sedih sekali rasanya melihat mereka yang terlihat sangat lelah menyampaikan aspirasi disaat masa pandemi. Mereka pasti mengorbankan banyak hal termasuk mereka mungkin mengorbankan kondisi ekonomi keluarga mereka secara pribadi.

“Apalagi Seperti yang kita ketahui bahwa covid19 ini telah membuat jumlah orang miskin melonjak pesat. Ketika mereka mengorbankan banyak hal, lalu daripada saya berdiam diri saja dirumah, tanpa melakukan apa-apa, sementara saya juga tidak mampu seperti mereka anak-anak muda yang energik. Jadi saya memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan yang saya miliki,” katanya.

Bagi Indah hari Jumat kemarin adalah  bersedekah, baik kepada mereka mahasiswa yang membutuhkan makanan dan minuman, juga kepada mereka yang berjualan disana. Kebetulan Ia juga memang aktivis yang selalu sering mengedukasi netizen untuk senantiasa bersedekah.

“Kalau uangnya dari uang penghasilan bisnis saya, saya anggap ikut mencicipi mereka jerih payah ini. Sekaligus mengharapkan pahala dari Tuhan. Uang yang dikeluarkan tidak banyak, lebih dari Rp 5 juta dan tidak sampai Rp 10 juta,” bebernya.

Menurutnya, sebenarnya memang tidak perlu diumbarkan agar tidak menjadi riya yang mengurangi pahala. Tapi dalam hal ini Indah justru ingin memotivasi orang yg mungkin berprofesi sama dengannya, untuk senantiasa menyisihkan uang seberapapun untuk bersedekah, kepada siapapun yang membutuhkan seperti yang saya lakukan kemarin.

    Komentar