Rokok Tingwek Solusi Perokok Imbas BBM Naik

Lahat47 Dilihat

Suarapublik.id, Lahat – Anda sebagai perokok aktif pasti mengenal atau pernah mendengar yang namanya Rokok Tingwek atau Melinting Dewek (Melinting Sendiri), yang kini mulai digandrungi oleh lapisan masyarakat di Kota Lahat, dan menjadi solusi terbaik imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sehingga harga rokok bungkusan pun dipastikan ikutan meningkat juga harga jualnya.

 

Ade salah satu warga Kota Lahat mengatakan, untuk kebutuhan merokok, saat ini dia memilih melinting rokok sendiri.

 

“Biaya membeli Rokok Tingwek jauh lebih hemat, bila dibandingkan dengan membeli rokok bungkusan pabrik di warung. Dalam sebulan merogoh kocek biaya paling besar Rp 100.000,” jelasnya, Senin (12/9/2022).

Baca Juga :  HUT ke 21, DPC Demokrat Lahat Gelar Berbagai Baksos

 

Sedangkan, sambung dirinya, rokok bungkusan pabrik di atas biaya itu. Misalkan rokok Sampoerna di warung Rp 30 ribu per bungkus. Sebulan berarti Rp 900 ribu untuk beli.

 

“Jadi hemat Rp 800 ribu perbulan. Sedangkan biaya yang harus dikeluarkan rokok tingwek antara lain, Gabus rokok isi 150 buah Rp 3.000, Paper rokok isi 60 lembar Rp 1.000, Lem rokok Rp 3.000, Tembakau 1 ons Rp 22.000, dan Alat melinting rokok sebesar Rp 7.000. sehingga total biaya awal beli Rokok Tingwek cukup membayar Rp 36.000,” papar Ade.

Baca Juga :  Harga Kebutuhan Pokok Mulai Naik di PTM Square Lahat

 

Ade menerangkan, rincian biaya tersebut untuk kebutuhan merokok selama dua minggu.

 

“Sehingga saya dan juga mungkin masyarakat lain lebih memilih rokok tingwek, daripada rokok bungkusan pabrik,” pungkasnya.

 

Senada, Will warga Desa Banjar Negara mengemukakan, untuk cipta rasa sendiri tidak berbeda dengan rasa rokok bungkusan pabrik. Bahkan, semua jenis merek rokok tersedia bisa dilinting sendiri, hanya membutuhkan semenit untuk satu batang rokok.

 

“Daripada tidak bisa merokok lagi, lebih baik memilih rokok tingwek, hemat, tidak banyak pengeluaran dan rasanya sangat sedap serta renyah,” bebernya.

    Komentar