SUARAPUBLIK.ID, BANYUASIN – Desa mempunyai peran yang cukup besar dalam upaya menentukan arah visi membentuk sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Upaya tersebut dapat dimulai dengan menggerakkan pembangunan, meningkatkan kualitas hidup, serta kesejahteraan masyarakat desa.
Hal ini disampaikan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Banyuasin Katri Gentari, saat melakukan monitoring Indeks Desa Mandiri (IDM) di Kantor Desa Meranti Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin, Kamis (25/5).
Kegiatan untuk sesi pertama ini diikuti enam desa dari 11 desa yang ada dalam Kecamatan Suak Tapeh. Yakni Desa Meranti, Desa Tanjung Laut, Desa Biyuku, Desa Sedang, Desa Rimba Terab, dan Desa Bengkuang.
Katri Gentari menyebut, aspek penting untuk mencapai visi tersebut adalah pembangunan desa. Dalam, hal pembangunan desa, instrument yang perlu diketahui adalah bagaimana permasalahan yang sebenarnya dialami oleh desa dan seberapa besar dan kuat potensi desa yang dimiliki.
“Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melalui Permendesa No. 2 Tahun 2016, telah menetapkan beberapa indikator yang memberi kemudahan kepada desa untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemandirian desanya,” ujar dia.
“Dengan adanya instrumen yang disebut dengan Indeks Desa Membangun (IDM), desa dapat mengenali dan menggali informasi, sejauh mana permasalahan yang dialami dan potensi yang dimiliki untuk mendorong desa keluar dari jerat masalahnya,” timpal dia.
Dikatakan dia, bahwa setiap tahun seluruh Pemerintah Desa se-Indonesia melalukan input data Indeks Desa Membangun (IDM), termasuk Tahun 2023 akan dilakukan penilaian melalui instrument dengan berbagai indikator.
Dalam rangka monitoring IDM (Index Desa Membangun) tahun 2023, untuk itu hari ini kami mengundang operator desa, Pendamping Desa yang ada di kecamatan Suak Tapeh. “Penilaian desa melalui IDM adalah langkah penting dalam memperkuat pembangunan desa yang berkelanjutan di Kabupaten Banyuasin,” ungkap dia.
Dalam monitoring ini, diharapkan partisipasi dan keterlibatan operator desa dan Pendamping Desa dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan pembangunan desa yang berkelanjutan.
“Dengan begitu, diharapkan hasil pembangunan desa yang dicapai dapat lebih optimal, sehingga bisa meningkatkan kualitas serta peningkatan status masing-masing desa yang ada di Kabupaten Banyuasin,” jelas dia.
“Tujuan utama dari monitoring IDM ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik kepada operator, Pendamping Desa tentang konsep dan prinsip dari IDM serta keuntungan yang bisa didapat setelah penerapannya di desa-desa,” tandas dia
Diutarakan dia, bahwa penginputan IDM sejak tahun 2021, 2022, dan 2023 ini melalui aplikasi, dan untuk tahun 2021 ke bawah masih manual. “Perlu juga sampaikan disini IDM dan SDGs ada keterkaitannya,” pungkas dia.
Sementara itu Kades Meranti Paidun SPd sangat mendukung dan mengapresiasi pelaksanaan monitoring hasil pendataan IDM Tahun 2023 yang diikuti 6 Desa dari 11 Desa yang ada dalam Kecamatan Suak Tapeh.
“Dengan adanya monitoring ini kami bisa mengetahui kekurangan apa dalam peningkatan status desa,” ujar Paidun. (*)
Komentar