SUARAPUBLIK, PALEMBANG – Masa Pandemi Covid saat ini, meruntuhkan semua lini usaha. Termasuk bisnis mikro pedagang pena keliling. Omzet penjualannya menurun dratis.
Seperti yang dirasakan oleh Umar (69 tahun) warga Lorong Keramat, Lima Ulu Palembang. Kesehariannya ia berdagang pena keliling masuk kantor keluar kantor instansi pemerintahan di Palembang.
Umar mengaku, dibanding masa sebelum Pandemi, omzet penghasilannya juga menurun. Kalau dulu perhari bisa menghabiskan 60 hingga 80 kotak pena, tapi kalau sekarang hanya 10 kotak pena dalam.
“Dibanding dulu dengan sekarang berbeda jauh, 1/4 nya lagi tidak. Kalau dulu saya untung Rp150 hingga Rp200 ribu. Tapi sekarang hanya Rp75.000 dalam sehari,” katanya, Rabu (28/7/2021) yang dijumpai di kantor salah satu instani pemerintah.
Pria paruh baya yang sudah berdagang pena keliling sejak tahun 1980 ini menuturkan, barang dagangannya itu langsung ia beli ke agen di kawasan 15 Ilir dengan harga cash.
“Jadi kalau tidak laku tidak bisa dikembalikan atau ditukar lagi ke agennya. Untung dalam perkotak Rp5 ribu isi 12 piece. Dalam satu kota saya jual Rp30 ribu,” ungkapnya.
“Sejak ada Covid ini, jauh berubah. Dan yang lebih parah lagi di tahun sekarang. Yang lama dulu tidak seperti ini, kalau sekarang mau menjual 10 kotak saja susah,” tambahnya.
Dalam kesehariannya berdagang, dirinya mengaku berjalan kaki tanpa menggunakan kendaraan. Bahkan ia berharap supaya situasi seperti ini dapat kembali seperti semula.
“Sebab mamang sudah tua, tidak ada pencarian lagi, inilah pencarian mamang. Kalau istri hanya ibu rumah tangga dan anak saya lima. Yang sudah berkeluarga 4 orang dan 1 masih lajang,” bebernya. (Nat)
Komentar