SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Wabah Ulat Bulu mulai meresahkan pegawai yang bertugas di Perkantoran Pemerintah kota (Pemkot) Pagar Alam. Keberadaan puluhan Ulat Bulu ini pun, menggeliat di sejumlah bangunan perkantoran.
Tidak hanya merayap di bagian dinding bangunan, melainkan pula di lantai hingga sejumlah pas pot bunga. Tak sedikit juga dari larva yang memiliki warna kekuning-kuningan ini, mati terinjak kaki dan berserakan di lantai.
“Sudah hampir satu pekan terakhir, keberadaan Ulat Bulu telah memasuki halaman Kantor. Kita merasa kurang nyaman dan merinding,” ujar Angga, seorang petugas jaga di salah satu Perkantoran Pemkot Pagar Alam, Jum’at (27/8/2021).
Sebagai langkah mengurangi jumlah Ulat Bulu, diakui Angga, dirinya beserta rekannya yang lain, mengumpulkan Ulat tersebut lalu dimasukan ke dalam kaleng dan direndam dengan air.
“Ada juga sebagian dari ulat bulu ini terlihat sudah mati. Mungkin terinjak kaki,” ungkapnya.
Menyikapi hal ini, Koordinator Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Pagar Alam Budi Darma menuturkan, Ulat Bulu yang ada di Perkantoran ini, berjenis Ulat Api Merah dan Ulat Bulu berwarna kekuningan. Ulat itu memang banyak terdapat di sejumlah perpohonan di Perkantoran.
“Biasanya bila terjadi perubahan iklim, populasi Ulat Bulu akan meningkat, sehingga lebih cepat berkembang bila cuaca panas ataupun musim kemarau. Bila populasinya banyak, bisa dikendalikan dengan aplikasi bahan kimia (insektisida). Tapi bila sedikit masih tergolong aman,” jelasnya.
“Ini siklus tahunan perkembangbiakannya, seperti yang sudah-sudah dari tahun ke tahun, populasi berkurang dengan sendiri,” tambah Budi. (ANA)
Komentar