SUARAPUBLIK.ID, EMPAT LAWANG – Polres Empat Lawang menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) sebagai persiapan pengamanan Pemilu 2024 di Gor Mini Tebing Tinggi, Kamis (19/10/2023).
Kapolres Empat Lawang, AKBP Helda Prayitno, menyampaikan simulasi Sispamkota tersebut bertujuan untuk menunjukkan kesiapan Polres Empat Lawang pada rangkaian operasi Mantap Brata 2023-2024.
“Nantinya pada 14 Februari 2024 akan ada Pileg dam Pilpres ini semua akan menjadi gambaran apabila eskalasi situasi kurang kondusif kita sudah bisa mengantisipasi,” katanya.
Terkait dengan pernyataan jika Kabupaten Empat Lawang termasuk rawam konflik saat Pemilu terutama pada Pilkada Kapolres berharap situasi di Empat Lawang tetap kondusif seperti 2 tahun ke belakang.
“Selama saya memimpin Polres Empat Lawang hal tersebut belum saya temukan dan mudah-mudahan tidak terjadi, 1 sampai 2 tahun ke belakang ini menurut saya Kabupaten Empat Lawang situasinya tetap kondusif, mudah-mudahan ini bisa berkelanjutan sampai dengan Pileg dan Pilpres 2024,” ujarnya.
Adapun simulasi pengamanan Pemilu 2024 yang dilaksanakan di Gor Mini Tebing Tinggi ini dimulai dari pengawalan logistik dari KPU ke PPK, lalu tiba hari pemungutan suara 14 Februari 2024.
Saat dilakukan pemungutan suara sempat ada warga yang akan menerobos masuk ke TPS akan tetapi petugas dengan cepat mengamankan dan menasehati warga itu agar mengantri.
Setelah pemungutan suara selesai tiba waktunya untuk dilakukan penghitungan suara, dimana saat itu sempat ditemukan kertas suara yang dicoblos diantara 2 gambar.
Hal itulah yang menjadi pemicu keributan dimana ada saksi dari 2 kandidat yang sama-sama mengklaim jika suara itu milik mereka. Keduanya tidak terima dengan keputusan KPPS jika suara itu tidak sah.
Cukup lama berselang setelah ada keributan itu, ada massa yang akan melakukan demo besar-besaran karena ada massa dari salah satu kandidat yang meminta penghitungan ulang sebab mereka menduga ada beberapa TPS yang melakukan kecurangan dan merugikan kandidat mereka.
Mengetahui demo besar-besaran akan segera terjadi Bag Ops Polres Empat Lawang mendapat perintah dari Kapolres untuk melakukam pengamanan unjuk rasa itu.
Massa yang melakukan unjuk rasa cukup banyak massa mulai menyuarakan tuntutan mereka, semakin lama unjuk rasa semakin tegang dan tidak terkendali hingga ada yang membakar ban, melempar batu dan kayu hingga semua benda yang ada di lokasi.
Bahkan massa semakin beringas dengan tidak segan lagi untuk menyerang petugas kepolisian yang melakukan pengamanan.
Awalnya petugas memberikan himbauan agar massa tidak mudah terprovokasi akan tetapi karena sudah berlarut-larut masa yang semakin berani menyerang petugas pun terpaksa melakukan tindakan tegas.
Petugas kepolisian mengeluarkan mobil water canon untuk membubarkan massa, selain itu petugas juga mengamankan oknum dari massa yang merupakan provokator sehingga terjadinya kerusuhan tersebut.
Akibat kericuhan tersebut tentu timbul korban luka yang tidak diiginkan tim medis juga bergerak cepat untuk memberikan pertolongan. Tidak lama berselang setelah amukan massa mulai mereda situasi pun berangsur pulih. (ANA)
Komentar