Masinton Pasaribu Dituntut Minta Maaf ke Luhut Binsar

SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Statement Masinton Pasaribu, Politikus PDIP yang menuduh Luhut Binsar adalah aktor di belakang mencuatnya isu Jokowi 3 periode, berujung panjang. Masinton diminta untuk meminta maaf ke Menkomarves tersebut. Sayangnya, politikus kawakan itu secara tegas menolak minta maaf kepada Luhut Binsar Pandjaitan, meski langit runtuh.

Dikutip warta ekonomi, Minggu (17/4/2022), menurut Masinton, mesti dibunuh pun, dirinya tak akan menyampaikan permintaan ampun atas pernyatannya yang menyinggung Luhut. Atas pernyataan Masinton, kabarnya pendukung Luhut Binsar Pandjaitan bakal menggelar aksi damai di DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Forum OKP pada Senin (19/4).

Menurut Masinton, mesti dibunuh pun, dirinya tak akan menyampaikan permintaan ampun atas pernyatannya yang menyinggung Luhut. Atas pernyataan Masinton, kabarnya pendukung Luhut Binsar Pandjaitan bakal menggelar aksi damai di DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Forum OKP pada Senin (19/4).

Mereka bakal mengepung kantor PDIP dan mendesak Masinton Pasaribu minta maaf kepada Luhut atas serangan atas isu Jokowi 3 Periode tersebut. “Orang atau pihak yang memobilisasi aksi itu menggunakan cara-cara otoriter, yaitu antidemokrasi dan antikritik,” ucap Masinton dalam keterangannya, Jumat (15/4).

Masinton pun mengeklaim apa yang disuarakannya adalah kehendak rakyat yang menginginkan tegaknya kebenaran dan keadilan di negeri ini.

“Rakyat yang tidak ingin kekayaan alamnya dikuasai dan dikeruk oleh segelintir pemegang kekuasaan yang rakus dan serakah,” ujar mantan aktivisi 98 itu.

Selain itu, Masinton berdalih yang dia sampaikan adalah hak dasar bernegara, bukan kriminalitas. Untuk itu, dia meminta jangan ada pihak-pihak yang mendikte partai untuk memberangus suara kebenaran.

“Dibunuh pun saya siap dan tak akan meminta maaf pada oknum kekuasaan yang rakus dan serakah,” katanya.

“Sejak mahasiswa hingga saat ini, hidup saya wakafkan melawan tirani penindas dan kekuasaan otoriter,” tegas Masinton Pasaribu. (*)

    Komentar