Lonjakan Harga Emas Dunia Picu Panic Buying di Palembang, Pegadaian Catat Penjualan 150 Kg Emas

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Keresahan masyarakat terhadap situasi geopolitik global yang memicu lonjakan harga emas dunia membuat masyarakat berbondong-bondong membeli emas. Pegadaian Kanwil III Sumbagsel mencatat penjualan emas melonjak drastis pada April 2025, mencapai 150 kilogram, jauh di atas rata-rata bulanan yang hanya 30 kg.

Pemimpin Pegadaian Wilayah Kanwil III, Novryandi, menyebut bahwa lonjakan penjualan ini merupakan pencapaian luar biasa di awal semester pertama tahun 2025. Bahkan, Pegadaian Palembang sendiri menyumbang sekitar 50 persen dari total penjualan tersebut.

Screenshot 20250508 073228

“Ini adalah respons masyarakat terhadap situasi global. Di beberapa gerai kami bahkan sempat terjadi antrean panjang hingga malam hari karena panic buying,” ungkap Novryandi saat Media Gathering di Restoran Bukit Golf, Rabu (7/5).

Baca Juga :  Pemkot Palembang – Yonif 200 Raider Jajaki Kerja Sama Bina Siswa Bermasalah

Ia menjelaskan bahwa saat harga emas dunia melonjak, masyarakat cenderung mengalihkan asetnya ke instrumen yang dinilai lebih aman, salah satunya emas. Pegadaian memanfaatkan momen ini dengan memastikan pasokan emas tetap aman dan mencukupi permintaan.

Pegadaian secara nasional kini menjual sekitar 112 ton emas dan, sesuai ketentuan OJK, wajib menyediakan cadangan minimal 120 persen dari angka tersebut. Artinya, sekitar 14 ton emas tersedia di brankas resmi untuk menjamin ketersediaan dan keamanan bagi nasabah.

Dalam kesempatan itu, Pegadaian Kanwil III juga menggelar acara Media Gathering bertajuk “Sinergi untuk Mengemaskan Indonesia” guna memperkuat hubungan dengan media serta menyampaikan informasi strategis kepada publik.

Baca Juga :  Dukung Palembang Cerdas, Pemkot Bangun Sekolah Rakyat Tanpa Biaya untuk Siswa

Novryandi menekankan pentingnya peran media dalam mendukung ekosistem ekonomi yang sehat, menangkal hoaks, serta mengedukasi masyarakat tentang investasi yang aman, seperti emas. Ia menyebut media memiliki setidaknya 10 peran penting bagi perusahaan, termasuk membangun kepercayaan dan meningkatkan visibilitas.

Selain itu, Pegadaian juga menorehkan sejarah baru dengan peluncuran Bullion Bank, bank emas pertama di Indonesia, yang diresmikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025 di The Gade Tower, Jakarta. Melalui Bullion Bank, Pegadaian ingin mendorong hilirisasi emas nasional dari hulu ke hilir.

Baca Juga :  Gedung Sementara Pengadilan Negeri Perlu Penambahan Fasilitas

Sementara itu, Kepala Departemen Business Support Pegadaian, Iwan, menambahkan bahwa 2025 merupakan tahun yang positif dengan rasio Loan at Risk (LAR) mencapai 4,8 persen—tanda bahwa bisnis Pegadaian dalam kondisi sehat. Fokus utama mereka ke depan adalah digitalisasi dan penguatan layanan emas, melihat tingginya kepercayaan masyarakat terhadap emas sebagai instrumen investasi.

    Komentar