SUARAPUBLIK.ID, LAHAT – PT Bara Alam Utama (BAU) melaksanakan kegiatan penanaman 10.740 pohon di lokasi bekas tambang batu bara mereka, sebagai bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024.
Kegiatan ini diadakan di area reklamasi dengan luas 60,37 hektar dan bertujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat setempat adapun jenis Pohon yang Ditanam Pohon flamboyan dan Pohon waru.
Dodi Rismono, Managemen PT BAU, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pejabat (Pj) Bupati Lahat beserta jajarannya dan semua pihak yang hadir.
Ia juga mengapresiasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat yang telah mempercayakan PT BAU sebagai tuan rumah peringatan ini. Tema yang diusung tahun ini adalah “Line Restoration and Drop with Silence,” yang menekankan penyelesaian krisis iklim dengan inovasi dan prinsip keadilan lingkungan.
Dodi Rismono menegaskan bahwa perusahaan menyadari operasional mereka memberikan dampak pada lingkungan, sehingga penting untuk meminimalkan pencemaran.
PT BAU berkomitmen mengelola lingkungan secara tepat dan optimal sesuai dengan peraturan perundangan, dengan pengawasan dari instansi pemerintah dan masyarakat.
Rencana Reklamasi Sejak tahun 2004, PT BAU telah melakukan penanaman di area reklamasi dengan luas 60,37 hektar pada tahun 2024, 54,88 hektar pada tahun 2025, 56 hektar pada tahun 2026 dan 81,65 hektar pada tahun 2027.
Total luas area PT BAU sekitar 799 hektar, dengan lahan terganggu seluas 631,92 hektar. Hingga kini, telah ditanam 95,53 hektar dengan 79.576 pohon. Program ini akan terus berlanjut hingga fase pasca tambang, sesuai dengan dokumen yang disetujui.
Untuk memastikan keberhasilan penanaman, PT BAU menggunakan jasa vendor kompeten yang menerapkan teknologi melalui R&D, serta menggunakan tenaga ahli dan lokal.
Vendor ini tidak hanya menanam dan merawat pohon, tetapi juga menggunakan stimulan dan pupuk organik yang aman bagi lingkungan.
Pengawasan kualitas tanaman dilakukan secara periodik dengan sistem digital menggunakan barcode untuk memantau jenis, tinggi, kesehatan, dan pertumbuhan tanaman.
PT BAU juga melakukan penghijauan di sepanjang sungai sekitar wilayah tambang seluas 25 hektar, yang tidak termasuk dalam dokumen jaminan reklamasi, sebagai bentuk tanggung jawab moral perusahaan.
Pada akhir acara, Dodi Rismono mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan ini.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika terdapat kekurangan dalam penyambutan dan pelaksanaan acara. Sebagai penutup, beliau mengajak seluruh hadirin untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan atas suksesnya acara ini.
Sementara, Penjabat (PJ) Bupati Lahat menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung keberlanjutan pembangunan nasional dan pengendalian perubahan iklim. Indonesia, bersama negara-negara lain, berkomitmen menahan kenaikan suhu rata-rata global tidak lebih dari 2 derajat Celsius sesuai dengan Kesepakatan Paris 2015.
Perubahan iklim memberikan pengaruh signifikan terhadap kehidupan, termasuk di Indonesia. Dampaknya berupa perubahan pola hujan, naiknya muka air laut, terjadinya badai, gelombang tinggi, dan peningkatan risiko bencana terkait iklim seperti kekeringan, banjir, dan longsor.
Penjabat Bupati Lahat mengapresiasi keseriusan PT BAU dalam mengelola lingkungan sesuai peraturan. Diharapkan semakin banyak perusahaan tambang yang mengoptimalkan kegiatan reklamasi dengan teknologi tinggi untuk mengurangi pemanasan global dan menjaga lingkungan. (Sm)
Komentar