Kontroversi Nomor Antrean di RSMH, Diduga Ada Keterlibatan Calo

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Terkait isu antrean dari no 1 hingga no 10 yang tidak ada lagi padahal antrean baru dibuka, Direktur Medis, Keperawatan dan Penunjang RSMH, dr Martha Hendi, juga angkat bicara.

Ia mengatakan bahwa tidak menampik kemungkinan adanya oknum calo yang berada di sekitar rumah sakit untuk memanfaatkan situasi.

“Jadi ada oknum calo yang diduga menjual belikan nomor antrean kemungkinan memang ada. Saya juga sudah lama disini, jadi tahu benar ada oknum-oknum dari luar yang sengaja menjadi calo,” ujarnya, Sabtu (21/1/2023).

Ia mengungkapkan, bahwa pada Kamis (19/1/2023) lalu pihak RSMH telah ketok palu dan akan segera dilakukan pelayan secara online untuk Poli Rehabilitasi Medic pada Selasa (24/1/2023) mendatang.

“Untuk Poli yang lain memang pendaftaran dilakukan secara online sejak lama, hanya Poli Rehabilitasi Medic saja yang belum karean masih ada kendala, namun pada Selasa 24 Januari nanti untuk Poli Rehabilitasi Medic juga akan diberlalukan pendaftaran secara online,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, diberlakukan pendaftaran secara online, kata dia, agar tidak terjadi antrean yang tidak kondusif seperti yang heboh di media sosial.

“Untuk pasien tidak perlu mengantre lagi, cukup mendaftarkan secara online melalui ponsel dari rumah saja. Misal, mereka dapat jadwal pelayanan pukul 10.00 WIB, jadi datangnya paling-paling 30 menit sebelum jadwal tersebut,” katanya.

Tidak hanya memudahkan pasien, kata dr Martha

bahwa pendaftaran secara online juga berguna agar oknum calo tidak mempunyai ruang lagi untuk memanfaatkan situasi.

Ditambahkan dr Martha bahwa, RSMH Palembang akan terus melakukan pembenahan pelayanan kepada pasien, termasuk percepatan pelayanan.

“Tentunya kami akan terus melakan pembenahan, dulu antrean bagi pasien secara manual, sekarang sudah online, dan nanti pada tanggal 24 Januari 2023 atau hari Selasa untuk Poli Rehabilitasi Medic juga akan dilakukan secara online agar pelayanan semakin mudah dan baik,” tuturnya. (ANA)

    Komentar