Kisah Nur Hayati, Mulai Bangun Usaha dengan Mekaar

Prabumulih96 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PRABUMULIH – Membangun bisnis usaha tak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu modal besar. Hal ini yang dirasakan Nur Hayati, 34 tahun, warga Jalan Flores, Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.

 

Ia memiliki sebuah tempat usaha, namun belum cukup modal untuk membangun usaha kecil dirumahnya. Padahal niat untuk mendirikan kios kelontongan sudah tertanam sejak tiga tahun lalu.

 

Nur baru bisa mewujudkan mimpinya pada dua bulan lalu. Saat sahabatnya mengajaknya bergabung dalam kelompok Mekaar yang ada di daerahnya.

 

“Alhamdulillah masuk kelompok, dan mendapatkan bantuan modal usaha. Inilah yang membuat saya akhirnya semangat untuk membuat usaha kelontongan kecil di depan rumah. Kebetulan memang sudah ada kios kecil yang sudah disiapkan orang tua untuk saya membuka usaha,” ujar ibu dari dua orang anak itu.

 

Menurut Nur, dengan modal dari Mekaar inilah digunakannya untuk membeli semua bahan yang akan dijual di toko kelontongan miliknya. Ia pun mendapatkan bantuan dari Mekaar selama dua tahun.

Baca Juga :  Dianggap Tanggal Cantik Banyak Orang Tua Pilih Cesar Lahirkan Anak

 

“Alhamdulillah, sekarang usaha saya berjalan lancar. Karena memang area di dekat rumah adalah pemukiman padat, sehingga keuntungan pun banyak saya dapatkan,” ucapnya.

 

Diketahui Permodalan Nasional Madani merupakan salah satu lembaga yang menyalurkan pembiayaan UMi di Indonesia. Direktur Pengelolaan Aset Piutang Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Mohd. Zeki Arifudin menjelaskan, dalam penyaluran pembiayaannya, pihaknya menggandeng penyalur yang memiliki tugas untuk memberikan pendampingan dan pembinaan terhadap debitur.

 

Saat ini lembaga yang menyalurkan pembiayaan UMi di antaranya adalah PT Pegadaian (Persero), PT Bahana Artha Ventura, serta PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

 

BLU yang berada di bawah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu memang memiliki tugas mengelola pembiayana ultra mikro untuk melengkapi skema pembiayaan UMKM. Keberadaan BLU-PIP memang diproyeksikan untuk memberikan alternatif bagi pelaku usaha yang paling bawah yakni ultra mikro.

Baca Juga :  Kick off Land4Lives : Wujudkan Penghidupan Berketahanan Iklim di Sumsel

 

“Selama ini kan belum bisa terfasilitasi oleh KUR yang disalurkan oleh perbankan, dengan platform maksimal Rp20 juta,” ujarnya.

 

Sementara itu, Kepala Divisi Penyaluran Pembiayaan I Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ary Dekky Hananto mengatakan, pembiayaan ultra mikro terbesar disalurkan di sektor pedagang eceran yang mencapai Rp 6,71 triliun, disusul sektor perikanan sebesar Rp 227,58 miliar, sektor jasa sebesar Rp.59,56 miliar. Kemudian sektor Industri pengolahan sebesar Rp 30,52 miliar.

 

Pada tahun 2021 lalu pihaknya telah menyalurkan pembiayaan Ultra Mikro sebesar Rp 7 triliun untuk 1,8 juta nasabah. Sementara untuk tahun 2022 ini penyaluran pembiayaan Ultra Mikro ditargetkan naik untuk dua juta nasabah

 

“Untuk 2022 ditargetkan dua juta debitur, jadi tumbuh di atas 10 persen. Dengan kondisi pandemi yang terkendali, kami yakin target ini bisa tercapai,” paparnya, Rabu (2/2/2022).

Baca Juga :  Kasus Positif Covid-19 di Sumsel Kembali Naik

 

Ary Dekky Hananto mengatakan, untuk memastikan penyaluran tepat sasaran, pihaknya mengharuskan adanya pendamping lembaga penyalur kepada debitur. Lembaga debitur kemudian akan menyampaikan laporan secara berkala terkait progres penggunaan pembiayaan tersebut.

 

“Kita meminta laporan setiap lembaga penyalur untuk melaporkan setiap semester hasil – hasil dari pendampingan tersebut,” ungkapnya.

 

Selain melakukan pendampingan kepada debitur, pihaknya juga melakukan upaya penguatan dengan bekerja sama dengan beberapa pihak, seperti pemda dan beberapa universitas untuk melakukan inkubasi usaha. Output dari pendampingan tersebut, di antaranya membantu pengurusan perizinan, pemasaran online dan peningkatan pendapatan.

 

“Upaya penguatan usaha Ini juga menjadi konsen kami tahun ini. Diharapkan dengan pendampingan dan penguatan ini, pelaku usaha bisa meningkatkan skala usahanya,” ujar Ary.

    Komentar