Ketua PGRI Sumsel Minta Dana Rp 2 Triliun, Buat Vaksin Guru dan Siswa di Sumsel

pendidikan56 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Setelah sempat membuat heboh masyarakat Indonesia, seorang pengusaha keturunan Tionghoa, keluarga Almarhum Akidi Tio, memberikan dana bantuan sebesar Rp 2 Triliun kepada Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri. Dan hingga kini banyak masyarakat menanyakan perihal dana tersebut.

Termasuk PGRI Sumsel yang disampaikan melalui Ketua PGRI Sumsel, Ahmad Zulinto. Dia mengaku sangat senang mendengar ada seorang pengusaha yang membantu memberikan bantuan bagi penanganan covid-19 di Sumsel.

“Secara pribadi saya senang dengar adanya bantuan ini. Luar biasa sekali ini dapat membantu menangulangi masalah covid-19,” jelasnya, Kamis (29/7/2021).

Namun, dirinya mengusulkan dan memberikan masukan agar uang yang diberikan tersebut dapat tepat guna jika diberikan kepada masyarakat Sumsel.

“Saya selaku ketua PGRI Sumsel sangat senang dan meminta atau mengusulkan atas nama semua guru, anak didik mulai semua jejang, TK, SD sampai SMA/SMK. Bahkan mahasiswa  yang ada di Sumsel untuk meminta diberikan vaksin,” ujarnya.

Karena itu, dirinya mewakili semua dari sektor pendidikan, meminta agar bisa dana tersebut juga digunakan untuk vaksinasi bagi para pendidik. “Saya juga yakin bapak Kapolda ini pasti sangat aware dan sangat amanah dalam menjalankan amanah ini,” jelas dia.

Menurutnya, vaksin ini sangat penting bagi para guru, tenaga pendidik, anak-anak sekolah termasuk mahasiswa, guna mendukung proses tatap muka secara terbatas untuk bisa dimulai.

“Jika vaksin bagi guru, pelajar, dosen, mahasiswa sudah terlaksana maka proses kegiatan belajar mengajar atau tatap muka bisa dilakukan walaupun secara terbatas,” tegasnya.

Karena itu, harapan PGRI Sumsel supaya anak-anak di Sumsel bisa sekolah jika semuanya divaksin bukan hanya tenaga pendidik saja.

“Ini yang kami harapkan agar bisa membantu untuk vaksin ini. Dan juga orangtua siswa yang ikut mengantarkan anaknya ke sekolah juga bisa divaksin,” jelas dia.

Kata dia, seperti yang kita ketahui saat ini vaksin dari pemerintah sangat terbatas sehingga masyarakat pun kesulitan untuk mendapatkan vaksin.

“Untuk di Sumsel ini memang masih banyak guru yang belum divaksin. Di kota Palembang data kita baru 86 persen guru yang divaksin,” tegasnya. 

Belum lagi, lanjut dia, untuk siswa belum ada vaksin yang dilakukan karena kuota vaksin di kota Palembang yang didapatkan dari pemerintah pusat, terbatas. (hsb)

    Komentar