SUARAPUBLIK.ID, EMPATLAWANG – Sebagai daerah perbukitan, sejumlah jalan kabupaten dan jalan provinsi di wilayah Kabupaten Empat Lawang rentan terjadi bencana longsor. Setiap tahun, puluhan lokasi jalan dipastikan mengalami longsor akibat tergerus air hujan.
Tak hanya itu, beberapa titik jalan juga retak-retak bahkan ada di antaranya ambles. Kerusakan pada jalan ini jelas mengganggu kelancaran lalu lintas kendaraan. Bahkan banyak di antara pengendara motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas, lantaran jalan ambles dan berada di posisi tikungan.
Jalan ambles dan retak-retak ini, banyak terdapat di sepanjang jalan yang menghubungkan Kecamatan Tebing Tinggi- Talang Padang, Pendopo-Ulu Musi, dan Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker).
“Beberapa lokasi jalan ambles yang sempat kami kunjungi, di antaranya di Desa Lingge, kawasan Tebing Kemang, dan Talang Randai, Kecamatan Paiker.
Jalan ambles di kawasan Desa Lingge mencapai 3 meter dengan kedalaman 3 meter. Beronjong penahan longsor juga sudah ambles ke Sungai Musi, sehingga berpotensi kembali longsor apabila terus diguyur hujan. Jalan ambles ini juga membahayakan pengguna jalan, lantaran lokasinya berada persis di sebuah tikungan tajam.
Begitu pula jalan retak dan berlobang yang berpotensi ambles, yakni di kawasan Tebing Kemaang, Desa Kembahang Baru. Jalan yang berpotensi Amblas secara berangsur-angsur dan melebar hingga badan jalan yang cukup sempit bertambah sempit. Kondisi ini sangat menyulitkan para pengendara kendaraan roda empat saat akan melintasi daerah tersebut. Bila tidak hati-hati, maka kecelakaan lalu lintas mengancam kendaraan yang melintas tersebut.
Warga setempat sangat berharap agar pemerintah provinsi, selaku penanggungjawab dalam hal pemeliharaan jalan yang diketahui baru selesai dibangun ini, untuk segera melakukan perbaikan. Karena apabila tidak diperbaiki, amblesnya jalan bisa memutuskan badan jalan.
“Masyarakat sangat mengharapkan perbaikan jalan ini karena khawatir terjadi laka lantas yang bisa merengut nyawa. Apalagi jalan ini jalan utama yang ramai di lintasi masyarakat,” Oci (45), warga Desa Kembahang Baru.
Hal senada dikatakan, Sunan (38), warga Desa Talang Padang juga mengharapkan perbaikan jalan tersebut. Karena apabila ada kendaraan yang terjebak akan terjatuh ke jurang yang cukup dalam. Tidak hanya jalan amblas, tetapi kondisi jalan yang sudah rusak parah juga dapat segera diperbaiki.
“Jangankan pengendara yang jarang melewati jalan itu. Sedangkan kita yang sering melintasinya nyaris saja terjebak ke jalan amblas itu. Karena tempatnya di tikungan, sehingga tidak terlihat dari kejauhan. Yang lebih susah lagi, kendaraan yang besar, karena badan jalan yang dahulunya memang sempit bertambah sempit,” ujarnya.
Hasil pantauan di lapangan, kerusakan jalan umumnya disebabkan oleh faktor alam sekitarnya. Sekedar untuk diketahui, Kabupaten Empat Lawang berada pada ketinggian wilayah yang bervariasi, antara 100 sampai dengan 700 meter dari atas permukaan laut.
Wilayah barat – timur memiliki ketinggian antara 150-450 meter di atas permukaan laut. Daerah dengan ketinggian antara 300-450 meter di atas permukaan laut mencakup areal seluas 64 %.
Pada wilayah Selatan Timur merupakan wilayah di daerah pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian rata-rata antara 600-700 meter di atas permukaan laut. Sedangkan ke arah Utara Timur, memiliki ketinggian antara 150-250 meter di atas permukaan laut, relatif datar dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Dengan kondisi wilayah tersebut, sangat wajar bila beberapa lokasi jalan di kawasan Kabupaten Empat Lawang rawan terjadi amlas dan longsor. Bagi para pengendara, tentunya harus selalu waspada dan lebih berhati-hati setiap melintasi kawasan jalan di wilayah Kabupaten Empat Lawang. (Alf)
Komentar