Jalan Desa Longsor, Hewan Ternak Warga Ikut Tertimbun

SUARAPUBLIK.ID, MUSI BANYUASIN – Peristiwa tanah longsor terjadi di Dusun 1 Desa Keban I Kecamatan Sanga Desa, Rabu dini hari kemarin (9/3/2022), sekitar  pukul 02.00 WIB. Kejadian yang  mengakibatkan jalan desa sepanjang kurang lebih 30 meter ambles ke dalam sungai.

Selain memutus akses jalan desa, longsor yang terjadi akibat hujan deras tersebut juga membuat dua tiang listrik roboh dan pipa distribusi PDAM putus. Hal ini membuat distribusi listrik dan air bersih ke puluhan rumah warga menjadi terganggu.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kejadian tanah longsor juga menghanyutkan sebuah Tangga Raja yang menjadi akses bagi warga untuk mandi dan mencuci di sungai.

Selain itu beberapa hewan ternak warga yakni 2 ekor Kambing, 1 ekor Sapi, serta 6 ekor Ayam juga dilaporkan ikut tertimbun material longsor.

Ketua RT 1 Desa Keban I Kecamatan Sanga Desa Piryandi (39), dimana peristiwa longsor terjadi persis didepan rumahnya menceritakan kejadian tanah longsor pertama kali terjadi sekitar pukul 15.00 WIB pada tanggal 6 Maret 2022.

Kemudian, terus terjadi longsor susulan selama empat hari berturut-turut hingga puncaknya pada Rabu dinihari yang membuat akses jalan di depan rumahnya terputus.

“Awalnya beberapa hari lalu hanya sedikit yang longsor, selang beberapa jam terjadi longsor susulan sampai Tangga Raja yang ada disana ambles ke bawah. Besoknya terjadi lagi longsor susulan di siang hari, hingga membuat ternak warga berupa Kambing, Sapi, dan Ayam tertimbun longsor. Terakhir, puncaknya terjadi semalam mulai pukul 00.00-02.00 WIB,” ungkap Priyandi, Kamis (10/3/2022).

Ia menuturkan saat terjadi longsor tersebut awalnya terdengar bunyi berderak diakibatkan oleh kabel listrik yang mengencang, kemudian disusul suara gemuruh tanah dan aspal jalan yang ambles.

“Saat suara berderak itu, saya langsung keluar rumah, lihat tiang listrik sudah ada yang roboh. Kemudian saya langsung mematikan meteran listrik di rumah, dan membangunkan keluarga saya. Barulah beberapa saat kemudian terjadi longsor besar,” ungkapnya.

Menurut Piryandi, peristiwa longsor tersebut membuat dirinya dan beberapa orang warga lainnya trauma serta was-was. Bagaimana tidak, saat ini retakan tanah akibat longsor tersebut hanya berjarak kurang lebih setengah meter dari rumahnya.

“Jujur sekali saya bersama keluarga sangat was-was, takut sewaktu-waktu saat tidur rumah kami hanyut ke dalam sungai. Bisa dilihat sendiri saat retakan tanah hanya sekitar setengah meter lagi dari depan rumah saya. Selain saya, beberapa kediaman warga lain milik Idhan, Marzuki, Sani, serta Rus juga dalam kondisi sangat rentan,” katanya.

Dirinyapun berharap pemerintah bisa cepat tanggap dalam mengatasi musibah tanah longsor yang terjadi di Dusun 1 Desa Keban I.

“Harapan kami sebagai warga kalau bisa minta dilakukan penanganan cepat oleh pihak terkait, karena kami sangat khawatir longsor susulan terjadi lagi. Kalau bisa dibangun dinding penahan longsor secara permanen, supaya kami tidak cemas lagi. Bila perlu kami di relokasi dari sini,” ujarnya.

Sementara, Camat Sanga Desa Hendrik  memberikan himbauan secara khusus kepada masyarakat setempat yang rumahnya berada di sekitar tebing sungai untuk siaga satu.

“Sudah saya sampaikan ke pak Kades untuk memberikan himbauan agar warga yang rumahnya di bantaran Sungai siaga. Bahkan bila perlu untuk antisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan akibat longsor susulan, warga untuk sementara bisa mengungsi dulu ke tempat lebih aman, sembari menunggu tindak lanjut dari pihak Kabupaten dan instansi terkait,” ungkap Camat.

Lebih lanjut ia pun mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan kejadian di Desa Keban I ke pihak Kabupaten Musi Banyuasin, dan tim dari Kabupaten sudah turun ke lapangan guna mengecek langsung lokasi tanah longsor.

“Alhamdulillah tadi tim Kabupaten sudah ada yang turun ke lapangan. Mewakili masyarakat Desa Keban I saya berharap agar peristiwa ini bisa ditindaklanjuti secepat mungkin sebelum ada korban jiwa,” katanya. (ANA)

    Komentar