SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Heri Kusuma Jaya atau yang lebih dikenal Heri Gondrong (Hergon), yang sebelumnya bertugas di Jatanras, sekarang menjabat sebagai Kanit 1 Jaga Tahanan di Direktorat Tahan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Sumsel.
Menduduki posisi baru di instansi kepolisian, Hergon mengakui aktivitas yang ia jalani sekarang jauh lebih padat, meski pun, sekarang tidak menjadi penghalang untuk ia menjalankan ibadah puasa di bulan ramdhan.
Ia mengungkapkan puasa tahun ini ada perubahan yang biasanya tugas di lapangan sekarang hanya di dalam ruangan saja.
Saat di temui di Tahti pada Kamis (14/4/2022), katim Hergon tidak dengan identitas rambut gondrongnya lagi, melainkan sekarang sudah tampil beda dengan rambut pendek.
“Saat ini saya jarang di lapangan, lebih banyak bertugas di kantor yang mengawasi tahanan di Tahti Polda Sumsel,” ujarnya.
Menurutnya, aktivitas di Tahti yang lebih banyak berjumpa dengan para tahanan justru lebih membuat suasana bulan ramadhan lebih asyik.
“Aktivitas di Tahti lebih asik, apalagi di bulan ramadhan banyak kegiatan yang dilakukan tahanan, seperti salat berjamaah dan kultum,” jelasnya.
Hergon juga mengatakan, kesibukannya sebagai Kanit 1 tahanan Tahti Polda Sumsel membuat dirinya tidak selalu bisa menjalankan berbuka dan sahur di rumah.
“Terkadang harus terbagi-bagi, kadang sahur di rumah, buka puasa di kantor, begitupun sebaliknya kadang berbuka di rumah sahurnya di kantor,” ujarnya.
Hergon juga mengungkapkan kalau saat berbuka puasa ia selalu menyiapkan Laksa dan Risol sebagai makanan kesukaan. “Kalau berbuka saya selalu menyantap Laksan dan Burgo, karena kedua makanan tersebut merupakan favorit saya,” kata dia.
Hergon mengimbau kepada masyarakat Sumsel, khususnya warga Palembang, agar menjadikan bulan Ramdhan ini menjadi pribadi yang lebih baik.
Khususnya untuk para remaja yang masa depannya masih terbentang luas untuk menjalankan aktivitas di bulan ramadhan dengan hal-hal yang positif.
“Hindari hal-hal negatif seperti asmara subuh. Cukup darah yang rendah harga diri jangan, cukup kopi saja yang pahit hidup kita jangan,” tuturnya. (ANA)
Komentar