SUARAPUBLIK.ID, LAHAT – Warga RT 18 RW 06 Kelurahan Bandar Jaya, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat, dibuat gempar terkait penemuan Bunga Bangkai berjenis Amorphophallus Paeoniifolius. Bunga langka itu, muncul di kebun milik Zubairi.
Menurut Zubairi, Bunga Bangkai itu pertama kali ditemukan oleh Asisten Rumah Tangga (ART) yang bekerja di rumahnya. Saat itu, ART-nya melihat bunga yang tidak biasa tumbuh di sebelah rumah.
“Saya dapat kabar pada Sabtu (4/12/2021) dari ART saya. Katanya dia melihat bunga bagus dan indah sekali. Namun karena kemarin kondisi terus hujan, saya baru sempat mengecek tadi malam. Saya melihat bahwa itu Bunga Bangkai,” kata dia, Senin (6/12/2021).
Zubairi mengungkapkan, kemunculan Bunga Bangkai itu membuat antusias warga setempat untuk melihatnya sangatlah tinggi. Pada malam hari itu, banyak warga datang untuk melihat bentuk Bunga Bangkai dari dekat.
“Ada yang berswafoto. Sampai larut malam juga mereka masih ada yang datang,” ujarnya.
Setelah Bunga Bangkai tersebar di beberapa grup Whatsapp dan Media Sosial (Medsos), bukan hanya warga setempat yang datang, melainkan warga lainnya juga datang untuk melihat secara langsung.
“Saya kasih batas tali, agar lokasinya bisa dengan mudah diketahui. Kami persilahkan siapa saja yang melihat, karena mungkin mereka penasaran. Banyak yang berswafoto, dan membagikannya lagi ke Medsos,” ujarnya.
Diakui Zubairi, lahan yang ditumbuhi itu merupakan perkebunan yang ditanami berbagai macam tanaman. Dibagian bawah, dia juga menanam Porang.
“Banyak tanaman di sana, saya tanam secara tumpang sari, namun baru beberapa tahun ini saya tanam Porang. Setelah itu muncul Bunga Bangkai,” ucapnya.
Mario Andramatik penggiat wisata Kabupaten Lahat menuturkan, keberadaan Bunga Bangkai dengan nama latin Amorphophallus Paeoniifolius itu, memang cukup langka. Apalagi untuk tumbuh di kebun sebelah tempat tinggal.
“Yang langka itu bukan tanamannya, kalau tanamannya bisa ditanam sendiri. Namun momen ketika bunga itu mekar, itu yang langka. Karena tidak ada fase pasti kapan itu akan berbunga,” terangnya.
Menurut Mario, Bunga Bangkai bisa ditanam. Awalnya pertumbuhan Bunga Bangkai akan nampak berbatang dan berdaun layaknya Porang, dengan batang berbintik besar.
“Saya juga tanam di halaman rumah, sudah bertahun tahun, yang saya tanam jenis Amorphophallus Titanum, atau Bunga Bangkai berjenis besar, yang tingginya bisa mencapai 3 hingga 4 meter. Namun fasenya belum masuk fase berbunga, dan hingga saat ini masih berupa batang saja,” tutur dia.
Momen tanaman jenis itu menjadi bunga itu masuk ke dalam fase generatif, pada saat fase ini, Bunga Bangkai akan mengeluarkan bau tidak sedap, yang dapat memikat kumbang dan lalat untuk membantu penyerbukan.
“Nah saat ini, bunga bangkai itu masuk kedalam fase generatif, bakal ada penyerbukan saat dia berbunga, namun tak kunjung berbunga, dia masuk fase vegetatif,” terangnya.
Dari sisi wisata, Mario menilai, Bunga Bangkai dapat berkontribusi dalam menarik minat orang berkunjung untuk melihatnya.
“Kalau di daerah lain, ada yang namanya kebun Bunga Bangkai, jadi bunga ini ditanam di lahan luas, ketika berbunga, maka bisa jadi tempat wisata,” terangnya.
Kendati demikian, menurut Mario, sudah banyak orang yang ingin menyaksikan secara langsung Bunga Bangkai itu.
“Kita bisa lihat, meski hanya satu, sudah banyak yang datang, itu menandakan bahwa masyarakat sangat antusias menyaksikan dan melihat langsung, bahkan mengabadikannya,” jelasnya. (ANA)
Komentar