SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Siswi SMP di Palembang, mendatangi Polrestabes Palembang dengan luka di pipi. Didampingi neneknya, AM (12) hendak melaporkan kekerasan yang ia terima usai menagih utang.
Nenek korban AS (67) mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Ilir Timur (IT) III, Palembang, pada Rabu (21/5/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.
“Datang ke sini untuk melaporkan cucuku yang dicakar AL (terlapor). Dia (AL) ini memang ada utang tapi tidak mau dibayar,” ungkapnya, Jumat (23/5/2025).
AS menjelaskan, cucunya dan terlapor merupakan teman seangkatan yang masih menginjak kelas 2 SMP. Menurut AM, AL kerap mengambil uang dari saku kemejanya. Jika ditotal, jumlah kerugiannya sekitar Rp 180 ribu.
“Hutang jajan, tapi (diambil) sedikit-sedikit. Aku sudah bilang ke AM tidak usah ditagih lagi,” katanya.
“Aku bilang juga tidak usah dipikirkan lagi. Ibu AL juga sudah mengancam kami,” sambung AS.
AS menyebut, kekerasan ini bukan baru pertama kalinya dialami korban. Sebelumnya, AM dan AL pernah bertengkar hingga dahi korban berdarah.
“Sebelumnya mereka pernah berantem. Dia (korban) jajan diikuti terus,” imbuhnya.
“Aku tidak tahu kejadian itu, tiba-tiba dahi kanannya sudah berdarah. Kejadiannya sudah lama, mungkin setengah bulan lalu,” lanjut AS.
Warga IT III Palembang tersebut mengatakan, dia berharap cucu perempuannya itu tak lagi ditindas. “Sedih aku, dia ini ibunya sudah meninggal, bapaknya bekerja. Harapannya jangan sampai menindas korban lagi,” harapnya sambil menangis.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Andrie Setiawan membenarkan adanya laporan kekerasan terhadap anak tersebut. “Benar sudah diterima laporannya, ya. Kami dialami dulu kasusnya untuk ditindak lanjut,” terangnya. (ANA)
Komentar