Ekonomi Melesat, Wamen BUMN Ungkap Potensi 4 Bank Pelat Merah

Ekonomi, Nasional529 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021 di level 7% menjadi tanda pemulihan ekonomi. Tiko panggilan akrabnya, saat ini kredit dari bank-bank milik pemerintah (Himbara) sudah mulai mengalami pemulihan.

Dia menyebutkan, sektor mikro dan korporasi sudah mulai tumbuh karena membaiknya aktivitas masyarakat dan serta meningkatnya ekspor.

“Dari segmentasi bank Himbara sudah tegas, kita juga sudah memahami dalam waktu dekat ada BRI akan memiliki ekosistem ultra mikro yang bisa menjadi game changer,” kata Tiko, Kamis (5/8/2021) dikutip dari cnbc indonesia.

Dia mengungkapkan pemerintah mengharapkan perbankan bisa memberikan pembiayaan bukan hanya sektor formal, melainkan juga informal melalui Holding Ultra Mikro. Dengan begitu potensi 60 juta ultra mikro bisa terjangkau dan meningkatkan inklusi keuangan.

Ini tentu akan menjadi perubahan dimana daya jangkau Himbara akan meningkat dan nasabah yang akan masuk akan semakin luas dan beragam. “Kemudian Pegadaian akan memberikan jasa pegadaian dan PNM buat social lending, BRI juga akan mendorong UMKM go global,” ujar dia.

Dengan begitu peran BUMN Jasa Keuangan bisa semakin dalam dan menjadi katalis positif dalam pertumbuhan ekonomi. Tiko mengungkapkan anggota Himbara lainnya juga memiliki segmentasi dan tugas yang harus dilakukan untuk menggerakkan ekonomi. “Kami harapkan engine ini bisa bergerak maju dari berbagai segmen,” ujarnya.

Selain itu, dari sektor mikro, kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tumbuh 17%, di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) pertumbuhan kredit didorong oleh sektor korporasi. Perbaikan permintaan kredit ini didorong membaiknya aktivitas masyarakat dan komponen pertumbuhan ekonomi lainnya seperti ekspor komoditas CPO dan baru bara.

“PPKM yang berjalan, pemulihan di mana angka penularan berkurang. Kami mendorong agar Himbara bisa mendekati semua sektor usaha untuk memulai perencanaan bisnis ke depan,” terangnya.

Selain BRI dan Mandiri, dua bank Himbara lain yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

Saat ini mulai terlihat permintaan kredit dari sektor riil yang sudah mulai merencanakan kembali produksinya dan restrukturisasi yang selama ini dilakukan sudah mulai dilakukan pembayaran. Himbara juga diharapkan untuk tetap berhati-hati dalam pengelolaan keuangan dan melakukan pencadangan yang memadai.

“Komponen pencadangan harus ditingkatkan terlepas dari optimisme kredit baru. Kita harus menjaga kemampuan perusahaan meng-cover loss ke depan supaya berjalan baik,” pungkasnya. (*)

    Komentar