SUARAPUBLIK.ID, EMPATLAWANG – Buah yang banyak diminati dan dinanti-nantikan masyarakat yakni durian, kini bermunculan di beberapa titik Kalan Lintas Sumatera Tebing Tinggi.
Reza Iskandar (46), tak lain salah satu pedagang durian di Jalinsum Tebing Tinggi menerangkan, sebagian besar buah durian di Tebing Tinggi mulai memasuki masa panen. Ada juga sebagian lahan kebun durian warga lain yang masih dalam tahapan berbunga. Diperkirakan satu atau dua bulan ke depan akan lebih banyak lagi yang memasuki masa panen.
“Kalau lahan kebun saya sih masih dalam proses berbunga, jadi belum bisa panen. Makanya yang saya jual ini milik teman yang lahan kebun duriannya sudah memasuki masa panen,” kata Reza Iskandar.
Disampaikannya, harga buah durian itu bervariasi tergantung ukuran dan kondisinya. Dipastikan yang berukuran kecil itu harganya dibatasi paling mahal Rp 10.000. Kemudian disusul lagi dengan ukuran lebih besar mencapai harga Rp 15.000. Bahkan ada juga yang berukuran jumbo yang ditaksir harga mencapai Rp 25.000.
“Mengenai harga dilihat berdasarkan ukuran buah durian, jadi dipastikan bervariasi pak,” imbuhnya.
Di sisi lain, pembeli buah durian masih didominasi oleh pemudik maupun pengguna jalan yang melintasi Jalinsum Tebing Tinggi. Sehingga hal ini tentu membawa keuntungan tersendiri bagi penjual durian. Karena bisa membawa keberkahan hingga mencapai ratusan ribu perhari nya.
Seperti yang dialami oleh Sardi (45), warga kelurahan Tanjung Kupang yang berjualan durian sekitaran jalan menuju perbatasan Empat Lawang-Lahat mengaku omzetnya naik.
“Ada lonjakan omzet untuk arus balik tahun ini, kalau hari biasa keuntungannya tidak terlalu tinggi,” ucapnya.
Tahun ini durian benar-benar menjadi favorit pemudik bahkan beberapa pemudik sudah merencanakan membeli durian di Empat Lawang saat melintasi Jalan Lintas Sumatera Tebing Tinggi-Lahat sebab di beberapa daerah, durian belum musim.
“Di Empat Lawang ini mungkin hanya beberapa daerah saja yang musim durian sehingga kami tidak ingin kelewatan untuk mencicipinya,” ucap Anton (35), pemudik asal Musirawas yang ingin kembali ke pulau Jawa. (Alf)
Komentar