SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Guna mewujudkan kampus merdeka belajar, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Riset dan Teknologi Wikan Sakarinto, ST., M.Sc., Ph. D membuka program program implementasi “Merdeka Belajar, dan Kampus Merdeka (MBKM) Untuk Pendidikan Vokasi” di Auditorium Polsri Palembang. Selasa, (15/03) kemarin.
“Hal ini kita lakukan untuk membangun jaringan dan kita ingin benar benar membangun link dan match antara Vokasi industri hingga tuntas dan hari ini kita sudah road show ke laboratorium di Polsri,” katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga ingin memastikan project job training itu masuk ke dalam kurikulum yaitu project peace learning (PBL). Di dalam PBL itu di upayakan ada para praktisi Industri yang ikut andil mengajar termasuk juga menghibahkan beberapa support peralatan.
“Kita ingin para praktisi ikut andil dalam PBL ini, kita juga sudah siapkan ratusan miliar rupiah untuk matching fun program yang sudah kita release. setiap industri memberikan kontribusi yang dihitung sampai berapa rupiah. kita akan berikan maksimum tiga kali lipat,” bebernya.
Sementara ditempat yang sama Direktur Polsri Dr Inh Ahmad Taqwa mengatakan, di usia yang ke 40 tahun Polsri seyogyanya Polsri matang dengan kemampuan mendidik dan menyelenggarakan advokasi.
“Mahasiswa yang di miliki Polsri hingga kini ada sekitar 9 ribu mahasiswa dan untuk alumni nya mencapai 40 ribu orang,” jelasnya.
Kedepan kata Ahmad, tantangan terbesar adalah bagaimana mendukung mutu pendidikan, seperti dua mata uang berbeda, antara kuantitas dan kualitas harus diracik secara optimal.
“Sehingga kuantitas menjadi alat pendukung membangun dari kualitas itu sendiri,”tutupnya.
Komentar