Aris Munandar : Siapapun Berpasangan dengan Anita akan Memenangkan Pilgub Sumsel 2024

Politik75 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Siapapun berpasangan dengan Anita Noengrihati akan memenangkan Pilgub Sumsel 2024.

Hal ini disampaikan oleh Aris Munandar selaku Alumni FISIP Unsri, usai memaparkan materi Multikulturalisme dan Dinamika Politik Lokal Sumatera Selatan dalam diskusi Dies Natalis FISIP UNSRI ke-40, Kamis (2/03).

Menurut Aris, politik itu berbicara tentang negara, demokrasi, kompetisi dan lain sebagainya.

“Kompetisi dalam demokrasi tentu saja ada beberapa pihak sebagai peserta kompetisi dengan latar belakang yang berbeda bersaing untuk menduduki jabatan politik tersebut,” kata Aris.

“Perbedaan latar belakang yang dimaksud bisa jadi berbeda dari sisi partai pendukung, berbeda visi misi, dan lain sebagainya,” tambah Aris.

Lebih jauh Aris mengatakan perilaku memilih (voting behavior) ditentukan oleh tiga faktor yaitu sosiologis, psikologis, dan rasional.

“Melihat pilgub-pilgub selama ini, saya lihat yang paling dominan adalah faktor sosiologis, khususnya afiliasi etnik. Contohnya pilgub 2018 lalu, di mana Herman Deru kuat di wilayah Ogan dan Komering, sementara Dodi kuat di wilayah Lahat, Pagaralam dan sekitarnya,” jelas Aris.

Namun lanjutnya, selama ini belum ada yang melihat kekuatan politik lain di luar etnisitas lokal Sumsel, yaitu banyaknya penduduk berlatar belakang etnik Jawa. Menyitir hasil sensus 2010,

Menurut Aris, Sumatra Selatan didominasi oleh sekitar 55 persen etnik lokal Sumsel, 27 persen etnik Jawa dan selebihnya suku-suku bangsa lainnya.

“Ya karena tadi kita berdiskusi tentang Dinamika Politik Lokal saya melihat akan ada tantangan apakah kita sudah cukup puas dan nyaman dengan kepemimpinan daerah se-sumsel-an bae atau akan ada tuntutan terhadap variasi gaya kepemimpinan,” tutur Dosen MIP Tamansiswa ini.

Aris menambahkan, kalau memang ada aspirasi seperti itu, maka kekuatan yang potensial adalah suara penduduk berlatar belakang Jawa.

“Jadi ketika yang 55 persen berkompetisi, maka penentunya adalah pemilik saham yang 27 persen. Itu juga kalau ada tokoh yang mampu menyatukan suara 27 persen itu,” jelas Aris.

“Lalu siapa yang bakal menikmati saham 27 persen itu? Sekarang kan kita mengenal beberapa tokoh politik sebagai representasi Jawa seperti Slamet Somosentono yang sekarang menjabat Wakil Bupati Banyuasin, Hj Suwarti yang dua kali menjabat Wakil Bupati Musi Rawas, mungkin ada lagi yang lain. Tapi mereka masih bermain di ranah kabupaten. Sementara yang bermain di tataran provinsi saya melihat yang jadi ketua DPRD Sumsel itu,” sambung Aris.

Apakah hal ini bakal terjadi atau tidak, menurut Aris tergantung dari aspirasi yang berkembang, dan kalau itu terjadi maka politik lokal Sumatra Selatan akan menjadi lebih dinamis. (*)

    Komentar