Apa Itu DME Pengganti Elpiji ?

Ekonomi60 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Presiden Joko Widodo, hari ini, Senin (24/1/2022) meresmikan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME). DME disebut-sebut mampu menjadi produk substitusi elpiji. Kehadiran DME diharapkan mampu mengurangi ketergantungan impor RI terhadap elpiji hingga Rp 7 triliun. Sebenarnya apa itu DME?

Dikutip dari detik.com, DME adalah senyawa ether yang paling sederhana, berbentuk gas dan tidak berwarna dengan bau ether dan larut dalam air maupun dala minyak.

Senyawa ini juga tidak bersifat karsinogenik, teratogenic, mutagenik, dan tidak beracun. Penggunaan DME agar menghasilkan dampak lingkungan yang rendah. Dimana pembakarannya tidak menghasilkan asam belerang dan asap.

Baca Juga :  Razia Polsek Ilir Barat II Amankan Satu Tersangka Bawa Sabu dari Tangga Buntung

Karena senyawa DME yang tidak beracun, mudah dicairkan, dan mudah dalam penanganannya maka bahan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar sektor rumah tangga. DME juga digunakan sebagai substitusi LPG dan minyak tanah, bahan bakar transportasi, bahan bakar pembangkit listrik, bahan baku produk kimia, dan sebagai pelarut.
Secara umum DME sendiri dapat digunakan sebagai materi pendingin (refrigerant), sebuah pendorong (propellant) untuk produk aerosol, bahan pelarut, agen ekstraksi, media reaksi kimia, dan bahan untuk pengelasan, pemotongan, dan pematrian dengan bahan bakar multifungsi.

Baca Juga :  Baru Menjabat 2 Minggu, Kapolres Banyuasin Berhasil Ungkap 26 Kasus

DME dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pengganti LPG, LNG, minyak solar dan bensin dengan pembakaran bersih, dengan menggunakan mesin diesel, mesin bensin (30% DME / 70% LPG), dan turbin gas.

Melansir dari jurnal berjudul Pemanfaatan Dimethyl Ether (DME) sebagai Substitusi Bahan Bakar Minyak dan LPG karya Mohamad Sidik Boedoyo, DME adalah bahan bakar yang bersifat kurang melumasi. Oleh karena itu, penggunaan DME harus ditambah aditif untuk meningkatkan fungsi pelumasannya. Dapat ditambah dengan biodiesel atau minyak nabati sejumlah 5%-10%.

Baca Juga :  Gubernur Ingin Hadirkan Transportasi Air di Sungai Sekanak Lambidaro, Akhir Bulan di Uji Coba

DME sangat mungkin dimanfaatkan untuk menggantikan LPG. Hal tersebut dikarenakan DME memiliki sifat-sifat dasar yang tidak terlalu berbeda. Pemanfaatan DME sebagai subtitusi LPG diperkirakan tidak merubah spesifikasi teknik tabung LPG.

Selain menggantikan karet penyekat (seal) dengan bahan yang cocok terhadap DME. Campuran 20% DME pada LPG sendiri tidak memerlukan perubahan apapun pada tabung dan perlengkapan LPG lainnya. (*)

    Komentar