SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Walikota Pagar Alam, Alpian Maskoni, mengatakan bahwa pencegahan stunting sangat penting dilakukan melalui dua intervensi, yakni intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.
Intervensi gizi spesifik sendiri, merupakan intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dan berkontribusi pada 30 persen penurunan stunting.
Hal ini diutarakan Alpian saat menghadiri sekaligus membuka kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kota Pagar Alam Tahun 2022, dalam rangka mendukung upaya percepatan, pencegahan, penanggulangan, dan menekan angka stunting di Kota Pagar Alam, Rabu (31/8/2022).
“Rembuk stunting ini merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan Pemkot Pagar Alam untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat,” jelas Alpian.
Dirinya berharap, rembuk stunting ini dapat menghilangkan persepsi tentang stunting adalah masalah gizi yang menjadi urusan sektor kesehatan saja.
“Akan tetapi intervensi sensitif sektor non kesehatan juga berperan besar dalam rangka mendukung intervensi spesifik dari sektor kesehatan,” jelasnya. (ANA)
Komentar