SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Goa yang terletak di Jalan AKBP H Umar atau tepatnya berada di belakang Pasar KM 5, merupakan peninggalan tentara Jepang saat menjajah masyarakat Palembang.
Pantauan di lokasi, Goa tersebut ditumbuhi rumput yang menjulang tinggi serta semak belukar, membuat tempat bersejarah tersebut seperti tak terawat.
Berdasarkan informasi yang didapat, Goa tersebut dahulunya digunakan sebagai tempat persembunyian tentara Jepang.
Bahkan, goa tersebut terhubung dengan pintu masuk di dekat RS Charitas dan Benteng Kuto Besak (BKB).
Goa tersebut memang sangat cocok dijadikan tempat pertahanan dan tempat mengintai para musuh.
Tapi sayangnya, goa dengan dua pintu tersebut sudah tak lagi terurus, tak hanya menimbulkan bau tak sedap, dinding goa tersebut juga dipenuhi dengan coretan tangan jahil orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Sejarawan Palembang Kemas Ari Panji mengungkapkan, Kota Palembang sendiri memilik banyak sekali cagar budaya.
“Cagar budaya di Kota Palembang ini banyak ya. Namun, sayang tempat-tempat bersejarah tersebut terkesan dibiarkan begitu saja,” ungkap Ari, Rabu (16/11/2022).
Ari pun sangat menyayangkan jika tempat peninggalan Tentara Jepang tersebut kondisinya tidak terawat.
“Saya pribadi sangat menyayangkan kondisi Goa Jepang saat ini karena itu merupakan situs bersejarah,” ucap Ari.
Menurut Ari, situs bersejarah itu bukan hanya untuk masyarakat Kota Palembang, tapi juga untuk dunia.
Untuk itu lanjut Ari, tempat bersejarah tersebut hendaklah dijaga serta dilestarikan.
“Pemerintah harusnya lebih peduli terhadap benda cagar budaya yang ada di Kota Palembang,” tutup Ari. (*)
Komentar