KPHL Rehabilitasi Berkelanjutan Atasi Krisis Hutan Lindung

SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Kerusakan hutan lindung di wilayah Pagar Alam menjadi perhatian serius Kesatuan Perlindungan Hutan (KPH) Wilayah X Dempo Pagar Alam.

Sebab, kerusakan hutan dampaknya sangat bahaya bagi manusia dan lingkungan. Oleh karenanya, jangan sampai kondisi hutan rusak lantaran alih fungsi lahan. Salah satunya menjadi lahan perkebunan.

Diutarakan Kasi Rehabilitasi dan Perlindugan Hutan KPHL Wilayah Sumsel, Lonedi, mengembalikan fungsi hutan seperti sediakala dan eksosistem alam tetap terjaga perlu adanya serangkaian program salahsatunya penanaman pohon.

Ia mengatakan, bahwa luas hutlin yang ada di wilayah Pagar Alam mencapai ribuan hektar. Detail luas hutan lindung tersebut terbagi di dua lokasi, lanjut Lodedi. Yaitu, Bukit Jambul Gunung Patah tersebar di wilayah Kecamatan Dempo Tengah dan Selatan. Sedangkan di Bukit Dingin luasnya tersebar di kawasan Janang, Selibar, Kibo, Dempo Makmur, Gunung Dempo.

“Dari jumlah luas tersebut diperkirakan tak sedikit  wilayah hutlin yang dikategorikan kritis. Upaya kita dengan melakukan rehabilitasi hutan dengan penanaman bibit pohon,” ujarnya.

Disebutkanya, ada tujuh lokasi yang HKM seperti di Kibo, Krinjing (Bukit Smantung), Muara Siban, Burung Dinang, Rimba Candi, Talang Alas, dan Talang Camay (Selibar). Dan sudah di SK-kan Kemen LHK dengan luas mencapai ribuan hektar.

“Pihak KPH memiliki program kegiatan penanaman pohon jangka pendek. Yaitu selama tiga tahun berkelanjutan. Yakni, penanaman pohon melibatkan kelompok masyarakat,” jelasnya. (ANA)

    Komentar