Kementerian LH Rancang Rencana Pembuatan Koridor Perlintasan Satwa di Sumatera

SUARAPUBLIK.ID, OKI – Kementerian Lingkungan Hidup (LH) saat ini sedang merancang rencana untuk pembuatan koridor perlintasan satwa di wilayah Sumatera guna mencegah konflik dengan manusia.

Diketahui, area pelintasan satwa di Sumatera terpisah-pisah atau fragmentasi karena terdapat usaha perkebunan, dan pembangunan hutan tanaman industri. Sehingga, hal itu memicu konflik antara manusia dan satwa.

Hal ini menjadi sorotan Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq. Sebab, salah satu wilayah sempat terjadi konflik antar salah satu jenis satwa liar (gajah) dan manusia yakni di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel.

Baca Juga :  Menteri LH Sebut Kerugian Negara Akibat Karhutla Capai 18 Triliun

“Semisalnya gajah itu memerlukan makanan yang mengandung garam. Maka, dalam pembangunan koridor satwa itu nantinya akan dipenuhi dengan tanaman-tanaman yang tinggi kandungan garam, sehingga satwa seperti gajah ini akan terus lewat koridor tersebut,” ujar Hanif saat kunjungan kerja di Desa Jadi Mulya, Kabupaten OKI, Sumsel pada, Minggu (25/5/2025).

Ia menyebut, selain Sumsel, Provinsi Riau juga kerap terjadi konflik antara manusia dan satwa.

“Riau memiliki lahan sawit seluas 4 juta hektare, ini membuat satwa kebingungan dan memicu konflik,” imbuhnya.

Baca Juga :  Menteri LH Sebut Kerugian Negara Akibat Karhutla Capai 18 Triliun

Menurutnya, penangan terkait konflik antar satwa dengan manusia menjadi hal yang cukup serius untuk segera ditangani.

“Maka penanganan konflik antara manusia dan satwa menjadi hal yang serius untuk ditangani bersama-sama,” tegas dia.

    Komentar

    Berita Hangat Lainya