11 Orang Meninggal saat Ritual Semedi di Pantai Payangan

Nasional, Peristiwa52 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, JEMBER – Tragedi maut terjadi di pesisir selatan Jember. Sebelas orang dinyatakan meninggal terseret ombak saat melakukan ritual semedi di bibir Pantai Payangan, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur Minggu (13/2/2022) dini hari. Ada 24 orang rombongan Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang melakukan ritual di pinggir pantai tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengucapkan, 11 orang meninggal, dan tiga orang dinyatakan kritis dan dirawat di RS Jember. Dan, tidak ada korban anak-anak. Sementara sisanya berhasil selamat.

Dijelaskannya, kelompok padepokan ini sedang melakukan ritual bersemedi di pantai. Sebelumnya sudah diperingatkan agar tidak melakukan ritual di bibir pantai, namun tidak dindahkan. “Ritual di pantai ini sudah tradisi warga untuk dilakukan. Dan kejadian ini baru pertama kali, saat ritual ada yang meninggal akibat terseret ombak besar,” ujar Gatot.

Baca Juga :  Tuangkan Minyak Dekat Kompor yang Menyala, Malhadi Nyaris Terpanggang

Informasi yang diperoleh, para korban ini berangkat bersama rombongan yang dipimpin oleh Hasan dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara. Secara estafet, rombongan ini berangkat dari rumah Hasan di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi dengan total 24 orang. Mereka berasal dari Kecamatan Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung dan Jenggawah.

Beberapa saat kemudian, tepatnya Sabtu (12/2) sekitar pukul 23.00, rombongan tiba di Pantai Payangan untuk bersama-sama melakukan ritual. Belum diketahui pasti ritual seperti apa yang mereka lakukan. Tujuan ritual tersebut juga belum diketahui secara gamblang.

Baca Juga :  Tuangkan Minyak Dekat Kompor yang Menyala, Malhadi Nyaris Terpanggang

Satu jam berikutnya, sekitar pukul 00.00, sebanyak 23 orang mulai melakukan melakukan ritual di tepi pantai. Satu orang tidak ikut ritual karena hanya sebagai sopir. Namun sebelumnya, rombongan ini sudah diingatkan oleh Saladin, warga yang mengelola Bukit Seroja yang berada di sebelah utara lokasi kejadian.

Saladin meminta agar rombongan tersebut tidak ke laut karena ombak cukup besar. Rupanya, rombongan ini tetap bertahan di pantai untuk melanjutkan ritual. Tak berselang lama, persisnya sekitar pukul 00.25, sebanyak 23 orang ini terseret ombak Pantai Payangan yang datang secara tiba-tiba. (*)

    Komentar