SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Memasuki minggu keempat kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, sudah ada 10 pelajar di Palembang dikabarkan positif Covid-19 atau Virus Corona. Pelajar yang dikabarkan tepapar Covid-19, adalah pelajar tingkat SD dan SMP.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang Yudhi Setiawan.
Menurut Yudhi, Sejak sekolah dilakukan secara offline, saat ini di Palembang sudah ada 10 siswa SD dan SMP dari dua sekolah yang positif Covid-19.
“Saat ini pihak Dinkes bersama dengan Dinas Pendidikan Kota Palembang segera melakukan upaya preventif penyebaran secara luas kepada siswa di sekolah yang siswanya terpapar, Kami sekarang sudah melakukan testing dan tracing ke sekolah yang bersangkutan,” terangnya.
Hanya saja, Yudhi mengatakan bahwa sampai hari ini pihaknya tidak bisa mempublikasikan lebih detail alamat serta nama sekolah tersebut.
Ia juga tidak menjelaskan secara rinci, dari 10 berapa pelajar SD dan SMP tersebut yang terpapar Virus Corona.
“Kebenaran itu memang iya, tapi saya tidak bisa memberikan informasi nama sekolah yang bersangkutan karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
Kendati demikian, dalam upaya menekan angka penularan Covid-19 pada klaster sekolah, Yudhi juga menerangkan kembali bahwa pihaknya sudah mengupayakan agar seluruh tim dari sejumlah Faskes untuk tetap memperhatikan kondisi seluruh sekolah di Palembang.
“Kami menugaskan tim dari Puskesmas untuk tetap memantau kepatuhan pihak sekolah terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19, agar supaya penyebaran Covid-19 ini tidak menyebar luas,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan, dirinya sudah mendapat berita penyampaian dari masyarakat melalui Dinkes mengenai adanya siswa SD dan SMP di Kota Palembang terpapar Covid-19.
Meski dirinya belum melakukan kroscek di lapangan, tapi Zulinto menyebutkan, sekolah yang tepapar tersebut telah diketahui nama sekolahnya.
Oleh karena itu dirinya mengimbau kejadian ini menjadi antisipasi bagi seluruh sekolah. “Artinya sekolah sudah menerapkan Prokes yang lebih ketat jangan kendor menghadapi Covid-19,” tegasnya.
“Guru harus memberi contoh kepada siswanya agar supaya setiap kali mengajar guru harus memakai masker. Begitu juga anak anak peserta didik. Kita harus bersama dalam mengatasi masalah penyebaran covid-19 ini,” katanya.
Makanya kata Zulinto, dirinya mengajak kepala sekolah, guru dan seluruh warga sekolah harus tertib supaya belajar PTM dapat berjalan lancar. “Anak anak ini sudah bosan pembelajaran yang tidak terarah yang pendidikan tidak menyambung”.
“Mudah mudahan kasus covid-19 di sekolah bisa diatasi dan kami pun akan melakukan croscek ke lapangan kepada sekolah yang tepapar tersebut. Apakah karena kelalaian atau ada klaster dari luar yang membawa covid-19 ke sekolah tersebut,” ujarnya.
Ditambahkannya, sekolah yang terpapar tersebut akan dikarantina sementara. Kepada pihak sekolah, Zulinto mengimbau apabila di sekolahnya ada siswa yang sakit pilek atau batuk, segeralah anak tersebut diistirahatkan di rumahnya agar supaya tidak menular pada anak anak yang lain.
“Kepala sekolah dan guru harus tahu kesehatan siswanya. Apabila ada siswa yang kurang sehat segeralah panggil orang tua siswa tersebut agar membawa anaknya pulang ke rumah,” pinta Zulinto.
Kalau perkembangan penyebaran Covid-19 di sekolah ini cepat diketahui, pihaknya akan melakukan tindakan yang cepat pula, agar kasus ini tidak menyebar luas.
Yang terpenting untuk mencegah penyebaran covid-19 sekolah harus benar-benar menerapkan prokes yang ketat. “Sekolah harus ada tempat cuci tangan, cek suhu, handsanitizer dan menyediakan masker kalau ada siswa atau guru yang tidak membawa masker,” tegasnya. (Hasan Basri)
Komentar