SUARAPUBLIK.ID, LAHAT – Puncak musim hujan di Kabupaten Lahat, diprediksi akan terjadi pada Januari hingga Februari 2022. Hal itu justru bisa saja berdampak pada gejala bencana alam yang bisa saja terjadi.
Menurut Ali Apandi, Kepala BPBD Kabupaten Lahat, selama musim hujan terjadi di Kabupaten Lahat, dengan durasi cukup lama dan hampir terjadi setiap hari.
“BMKG sudah mengeluarkan rilis, bahwa rata-rata di wilayah Kabupaten Lahat terjadi hujan pada Januari hingga Februari, itu puncak musim hujan. Saat ini curah hujan masih tinggi terjadi,” kata dia, Jumat (14/1/2022).
Ali menjelaskan, selama musim hujan ini, beberapa wilayah di Kabupaten Lahat berpotensi rawan longsor dan banjir, karena berada di kawasan perbukitan.
“Seperti kawasan Desa Gunung Kembang Kecamatan Kikim Timur, itu mempunyai riwayat siklus 2 tahunan terjadi banjir bandang, luapan dari Sungai Kikim, kemudian di kawasan Kecamatan Pulau Pinang dan Pagar Gunung, Mulak Sebingkai dan Gumay Ulu, yang rawan tanah longsor, sementara di Kecamatan Tanjung Sakti Pumi rawan tanah longsor dan banjir,” ujar dia.
Ali meminta, warga yang bermukim di kecamatan yang rawan terjadi bencana, agar terus berhati hati dalam beraktivitas.
“Terutama kalau hujan deras terus menerus, harus berhati hati. Lebih baik istirahat dirumah kalau hujan tidak kunjung berhenti. Segera laporkan, kalau ada gejala bencana alam, kami juga sudah lakukan antisipasi, membentuk Satgas bencana alam di lokasi yang rawan terjadi bencana alam,” jelasnya. (ANA)
Komentar