Warga Tionghoa Lakukan Ritual Cuci Patung dalam Kelenteng

komunitas53 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Pengurus Kelenteng Chandra Nadi atau yang dikenal Dewi Kwan Im, beralamat di Kelurahan 9/10 Ulu Palembang, melakukan ritual mencuci seluruh patung yang ada di dalam kelenteng.

Tak hanya pengurus yang berada di kelenteng Chandra Nadi atau yang dikenal Dewi Kwan Im yang melakukan ritual cuci patung. Tetapi hampir semua warga Tionghoa mulai melakukan ritual cuci patung (rupang) dewa, untuk menyambut tahun baru Cina atau Imlek 2573.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap dewa dewi yang turun dari langit.

Humas Tempat Ibadat Kelenteng Dewi Kwan Im, Tjik Harun mengatakan, bahwa satu minggu sebelum perayaan Imlek masyarakat Tiog Hoa melakukan perayaan Ji Si Siang Ang.

Tjik Harun menjelaskan, bahwa perayaan
Ji Si Siang Ang tersebut merupakan ritual pencucian patung untuk mengantar dewa dewi naik ke langit.

“Jadi, setelah dewa dewi diantar naik ke langit berarti altar menjadi kosong, sehingga wajib kita bersihkan. Mulai dari patung-patung yang kotor dan kumuh semua dibersihkan. Karena itu merupakan tradisi jelang tahun Imlek syarat dengan ritual,” ujarnya, Kamis (27/1/2022).

Harun mengungkapkan, setelah selesai mencuci rupang, kemudian warga Tiong Hoa akan menyambut tahun baru Imlek yang jatuh pada 1 Februari 2022.

“Tahun baru imlek itu juga sarat dengan tradisi ritual sembayang, dan saling silaturahmi,” katanya.

Ditambahkan Harun bahwa setelah
hari keempat ada lagi dewa yang turun dari langit yang namanya dewa Chaisen yang memberi rezeki.

“Jadi, rezeki yang kita terima hari ini dilihat dari rezeki yang kita terima tahun lalu. Intinya apabila kita tidak berbuat banyak jangan harap banyak rezeki,” bebernya.

Ia mengungkapkan, hal tersebut tentunya  kembali kepada diri pribadi masing masing. “Kalau kita banyak memberi atau berbagi tentunya rezeki akan banyak juga yang akan kita terima,” tutupnya. (Etr)

    Komentar