Triva dan Indira Atasi Keluhan Pelanggan Indosat Secara Real Time

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Di era teknologi modern, banyak sektor bertransformasi untuk bisa berdaya saing, salah satunya telekomonuikasi.

Tak ingin ketinggalan dan berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik terhadap pelanggan atau pengguna, Indosat Ooredo Hutchion (Indosat atau IOH) yang merupakan salah satu industri telekomunikasi terbesar di tanah air, memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dengan melahirkan Triva dan Indira.

Keduanya ini adalah chatbox dan asisten virtual, yang dapat melayani keluhan pelanggan dan mengatasi masalah 24 jam secara real time.

Steve Saerang selaku SVP Head Of Corporate Communications Indosat Ooredo Hutchison mengungkapkan bahwa pelanggan atau konsumen adalah yang utama.

“Dari itu, kami menghadirkan Triva dan Indira untuk melayani keluhan pelanggan selama 24 jam melalui chatbot dan asisten virtual,” ungkap Steve kepada SUARA PUBLIK, Minggu (20/10/2024).

Muhammad Rizky Pribadi selaku Koordinator Indonesia Artificial Intelligence Society chapter Sumatera mengungkap bahwa Teknologi Artificial Intelligence (AI) membawa angin segar untuk industri tersebut dan bisa memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. Di antaranya, chatbot dan asisten virtual.

“Melalui chatbot dan asisten virtual ini mengurangi waktu respons, dan tentunya dapat meningkatkan kepuasan terhadap pelanggan,” ungkap Rizky.

Tak hanya itu, Teknologi AI juga terdapat Analisis Data dan Insight Pelanggan.

“AI mampu menganalisis data pengguna secara real-time untuk memahami pola perilaku pelanggan yang dapat meningkatkan personalisasi layanan dan retensi pelanggan,” ujar Rizky.

Menurut Rizky, sektor Telekomunikasi mengadopai AI sedari awal adalah keputusan tepat dan cermat dan sudah selayaknya dikembangkan secara luas dan strategis agar dapat bersaing di era digital yang semakin kompleks.

Berikut alasannya:

Ekspektasi Pelanggan yang Tinggi.

“Pelanggan menuntut layanan cepat, responsif, dan personal, dan ini hanya bisa dicapai dengan teknologi seperti AI,” terang Rizky.

Tekanan Kompetitif

“Perusahaan yang tidak mengadopsi AI akan tertinggal dari pesaing yang lebih inovatif dalam memberikan layanan berkualitas, ” jelas Rizky.

Volume Data yang Besar

“Telekomunikasi menghasilkan data dalam jumlah besar, dan AI adalah alat utama untuk mengolah dan mendapatkan nilai lebih dari data tersebut,” kata Rizky.

Efisiensi Biaya

“AI dapat membantu perusahaan mengurangi biaya operasional melalui otomatisasi dan pemeliharaan prediktif,” beber Rizky.

Transformasi Menuju 5G dan IoT

“AI diperlukan untuk mengelola kompleksitas jaringan 5G dan IoT, seperti manajemen trafik data dan alokasi bandwidth secara dinamis, ” tutor Rizky.

Kata Rizky, jika perusahaan telekomunikasi tidak mengadopsi AI, beberapa dampak negatif jangka panjang dapat terjadi salah satunya penurunan daya saing

“Perusahaan akan sulit bersaing dengan kompetitor yang sudah memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan, ” ujar Rizky.

Kehilangan Pelanggan.

“Pelanggan akan beralih ke penyedia layanan lain yang lebih inovatif dan responsif terhadap kebutuhan mereka,” ungkap Rizky.

Biaya Operasional Tinggi

“Tanpa otomatisasi, proses manual akan menambah biaya operasional dan memperlambat penyelesaian masalah,” kata Rizky.

“Dengan mengadopsi AI, perusahaan telekomunikasi bisa memastikan keberlanjutan bisnis dan tetap relevan di pasar yang berubah cepat, ” tutup Rizky.

Rezky salah satu pelanggan Indosat mengatakan bahwa layanan Triva dan Indira membantu dirinya mengatasi berbagai kendala yang dihadapi.

“Karena di dalam layanan Triva menawarkan layanan secara lebih efektif, seperti pelayanan kartu, serta pembelian pulsa dan paket data, ” kata Rezky.

Tak hanya itu kata Rekzy, Triva dan Indira fokus menawarkan interaksi otomatis melalui WhatsApp dan Website.

“Balasan chat nya juga cepat, dan langsung ada poin -poinnya, sehingga jadi lebih efektif, ” tutup Rezky.

    Komentar