SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Meskipun sudah memiliki empat rumah produksi atau Rumah Tani, yang bersumber dari BPM Livelihood Kementerian PUPR program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), namun Walikota Alpian Maskoni menilai, bahwa idealnya ada sembilan Rumah Tani di Pagar Alam.
Hal ini disampaikan Alpian saat meresmikan tiga unit Rumah Tani yang berlokasi di Kelurahan Agung Lawangan, Kelurahan Muara Siban Kecamatan Dempo Utara dan Kelurahan Penjalang Kecamatan Dempo Selatan.
“Kalau bicara ideal, kita berharap setiap Kelurahan penghasil Kopi ada Rumah Tani, dan saat ini kita sudah ada empat. Kalau mau lengkap minimal ada sembilan,” jelas Alpian.
Alpian mengatakan, untuk empat Rumah Tani yang sudah ada saat ini, tentunya terus akan dipantau kelanjutannya serta sejumlah sarana pendukung lainnya yang akan dianggarkan melalui APBD Pagar Alam.
“Karena tidak cukup dengan bangunan fisiknya saja, harus pula dilengkapi dengan sarana seperti mesin packaging, huller dan semacamnya,” ujarnya.
Menurut Alpian, program ini akan menjadi cikal bakal meningkatkan kualitas Kopi Pagar Alam, yang mana dalam beberapa tahun terakhir banyak penggiat Kopi sudah mulai menggeluti jenis premium, seperti petik merah untuk mendapatkan nilai jual yang lebih daripada kopi asalan.
“Sementara pemerintah pun tetap konsisten dengan peningkatan produktivitasnya dengan program sambung pucuk atau stek kopi,” terangnya. (ANA)
Komentar