Tim Investigasi Kasus Ibu Hamil Meninggal Sampaikan Hasil Investigasi

Kota Palembang45 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Tim investigasi kasus ibu hamil meninggal di kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menyampaikan hasil dari investigasi penyebab ibu muda hamil tersebut meninggal dunia saat dalam proses ingin melahirkan.

Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Selatan (Dinkes Sumsel), Trisnawarman sekaligus ketua tim Investigasi menyampaikan alasan utama yakni karena infrastruktur jalan yang rusak untuk menuju fasilitas kesehatan yang menyebabkan pasien lambat untuk ditanganin.

Trisnawarman menyebutkan dalam perjalan ambulans membawa pasien dari Puskemas Pauh menuju RS AR Bunda Lubuklinggau mengalami beberapa momen mulai dari tergelincir hingga mobil tersangkut hingga tak bisa bergerak karena jalan yang rusak. Alhasil pasien harus menunggu Selama 6 jam datangnya bantuan ambulans dari Puskemas Karang Jaya pun (Muara Rupit) untuk membawa pasien tersebut.

“Berangkat pukul 01.00 Dini hari, hingga pukul 04.00 baru sampai Muara Rupit kemudian diteruskan perjalanan menuju RS AR Bunda di Lubuk Linggau.

Setengah jam perjalan pasien pun sampai ke RS AR Bunda. Namun sampai sana saat ditangani pasien meninggal,” kata dia, Selasa (14/6/2023).

Dengan hasil tersebut, tim sudah memberikan surat kepada Kabupaten Muratara untuk dapat membenahi infrastruktur jalan yang menuju fasilitas kesehatan terutama daerah yang terpencil.

“Untuk memperbaiki jalan yang ada di sana terutama jalan yang menuju fasilitas kesehatan yang wilayahnya susah dijangkau, ” kata dia.

Selain itu, Trisnawarman menuturkan untuk sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana Puskesmas Pauh sudah cukup memadai, bahkan semua fasilitasnya lengkap, termasuk alat USG, akreditasi Puskesmas juga Madya. Namun beberapa hal yang masih kurang, lanjutnya, akan diperbaiki.

“Sarana prasarana sudah memenuhi standar sebesar 60 persen. Akan tetapi untuk SDM di Puskesmas tersebut kekurangan tenaga pelayanan, ” kata dia.

Namun tim juga memberikan surat kepada Kabupaten Muratara untuk nakes-nakes seluruh di Puskesmas Muratara khususnya di Puskesmas Pauh untuk dibina kembali, dan juga dilakukan penyegaran-penyegaran pelatihan kebidanan dan lainnya.

“Pelatihan-pelatihan menyangkut kesehatan semua sehingga kompetensi SDM ditingkatkan untuk penanganan dan kita juga harap tidak terjadi kembali kejadian tersebut,” harapnya

Meski begitu, dirinya menegaskan kasus ini berakhir damai antara keluarga pasien dan Puskemas Pauh.

“Ya sudah damai. Sudah ada juga surat terkait perdamaian kedua belah pihak. Keluarga pasien, tokoh masyarakat, Dinkes dan Puskesmas Pauh,” kata dia.

    Komentar