Studi China: Antibodi Vaksin Sinovac Memudar, Perlu Booster

Uncategorized44 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Antibodi yang dipicu vaksin Covid-19 CoronaVac milik Sinovac Biotech, menurun di bawah ambang batas utama. Sekitar 6 bulan setelah suntikan dosis kedua, pada sebagian besar penerima. Perlu suntikan dosis ketiga (booster) untuk meningkatkan antibodi tersebut.

Hal ini terungkap dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada Minggu (25/7/2021) sebagaimana dilansir dari cnbc indonesia. Tetapi belum ditinjau rekan para ahli lainnya.

Peneliti China mendapatkan temuan ini berdasarkan studi sampel darah orang dewasa sehat berusia 18 – 59 tahun, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (28/7/2021).

Dalam makalah tersebut, peneliti China mengungkapkan hanya 16,9% peserta yang memiliki antibodi di atas ambang batas utama setelah 6 bulan disuntik vaksin Sinovac dua dosis. Dengan jarak penyuntikkan 2 minggu. Sementara hanya 35,2% peserta yang memiliki antibodi di atas ambang batas utama setelah disuntik vaksin Sinovac dengan jarak empat minggu.

Para peneliti mengatakan, tidak jelas bagaimana penurunan antibodi tersebut akan mempengaruhi efektivitas vaksin. Karena para ilmuwan belum mengetahui secara tepat ambang batas tingkat antibodi untuk vaksin dapat mencegah infeksi Covid-19.

Peneliti juga menemukan peserta dalam beberapa kelompok yang menerima dosis ketiga (booster) vaksin Sinovac setelah enam bulan penyuntikan dosis kedua, menunjukkan peningkatan sekitar 3-5 kali tingkat antibodi setelah 28 hari penyuntikan ketiga. Dibandingkan antibodi yang terlihat pada penerima vaksin Sinovac dua dosis dengan waktu penyuntikkan 28 hari.

Dalam penelitian ini peneliti China melibatkan peserta berjumlah 50 orang lebih pada masing-masing kelompok, dan melibatkan 540 peserta untuk disuntik vaksin dosis ketiga atau plasebo (vaksin palsu).

Wacana penyuntikan vaksin dosis ketiga sedang banyak dibicarakan oleh beberapa ahli untuk meningkatkan efektivitas vaksin melawan Covid-19 varian baru dan adanya penurunan kemanjuran vaksin.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia mengatakan, data klinis Indonesia menunjukkan adanya penurunan tingkat antibodi namun itu masih cukup untuk memberikan perlindungan, tanpa memberikan rinciannya.

Siti Nadia mengungkapkan, dewan penasihat imunisasi merekomendasikan suntikan booster 12 bulan setelah dosis kedua. Indonesia sendiri telah memulai suntikan booster kepada tenaga kesehatan menggunakan vaksin Moderna. (*)

    Komentar