SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Tim sepakbola asal Sumsel, Sriwijaya FC, gagal lolos ke kompetisi Liga 1 Indonesia. Laskar Wong Kito hanya menempati posisi ketiga Grup X putaran kedua Liga 2, dibawah RANS Cilegon FC dan Persis Solo.
Diketahui, untuk menuju putaran semifinal hanya ada dua tim peringkat atas dari dua grup di putaran dua. Berada di peringkat ketiga, Sriwijaya FC harus kembali menahan asa untuk kembali berlaga di kasta tertinggi sepakbola Tanah Air.
Menanggapi hal ini, Gubernur Sumsel Herman Deru, tetap merasa bangga. Alasannya, Sriwijaya FC telah maksimal sampai bisa masuk ke putaran kedua Liga 2 Indonesia, meski dengan materi tim seadanya.
“Sudah cukup hebat bisa masuk 8 besar,” kata Deru, saat dibincangi, Jumat (24/12/2021).
Menurut Deru, dengan kegagalan Sriwijaya FC kembali ke Liga 1, bukan berarti tim kebanggaan masyarakat Sumsel ini tidak memiliki Prestasi. Sriwijaya memiliki prestasi dan sejarah sebagai sebuah tim raksasa Indonesia berupa sederet trofi.
“Tapi saat manajemen baru menerima, Sriwijaya FC sudah dalam kondisi turun ke Liga 2. Kondisi yang bisa dinilai parah,” terangnya.
Dengan kondisi tersebut, menurut Deru, memang dibutuhkan waktu untuk memulihkan kondisi tim kembali normal dan profesional. Namun, kata dia, pemerintah saat ini tidak bisa lagi membantu keuangan tim sepakbola profesional di Indonesia.
“Pemerintah tentu membantu yang sifatnya tidak berupa materi, karena tidak boleh lagi. Karena ada aturannya. Artinya managemen harus lebih agresif lagi jika ini masalahnya pendanaan. Agresif lagi mencari sponsor. Tapi kalau soal kualitas berarti harus ditingkatkan lagi kualitas pemainnya,” jelasnya. (ANA)
Komentar