SMB IV Ajak Masyarakat Lestarikan Kuliner Palembang Lama

Kota Palembang57 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Komunitas Pedagang Pecinta Kuliner Nusantara (KPPKN) menggelar Festival Budaya Nusantara 2021. Serta mengadakan Talk Show Budaya, “Makan Kambangan, Tradisi Perayaan Palembang”, Rabu (25/8/2021) di atrium OPI Mall.

Makan kambangan adalah sajian kuliner khas Palembang yang ditampilkan pada acara tertentu. Seperti di antaranya perayaan pada hari Senin setelah akad nikah. Makanannya terdiri dari makanan berkuah, seperti tekwan, model dan lain lain di dampingi kue-kue khas Palembang dan di tengah-tengah orang yang melayani makanan tersebut.

Acara menghadirkan nara sumber Sultan Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn, Budayawan Palembang, Vebri Al Lintani, Komite Ekonomi Kreatif Yudi Suhairi, Ketua Dewan Kesenian Palembang, M Iqbal Rudianto, budayawan Palembang RM Ali Hanafiah.

Baca Juga :  Kondisi Pasar Satelit Buat Wawako Berang

Juga hadir Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Sumsel Aufa Syahrizal Syarkomi, Kepala Dinas Pariwisata Palembang Isnaini Madani.

Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn menjelaskan, makan kambangan adalah budaya makan khas budaya Palembang Darussalam yang harus dilestarikan.

“Memang budaya ini akan hilang kalau kita tidak melaksanakannya, saya apresiasi dengan kegiatan ini mudah-mudahan kegiatan kedepan seperti ini dapat dilakukan oleh komunitas-komunitas yang lain ,” katanya.

Selain itu SMB IV berharap tidak hanya kambangan dan buluh sebatang atau hidangan Palembang lama lainnya yang harus dilestarikan tapi juga budaya-budaya kuliner Palembang lamo ini. Menurutnya harus dihidupkan kembali.
Budayawan Palembang Vebri Al Lintani dan RM Ali Hanafiah, juga sempat menjelaskan cara makan kambangan yang merupakan cara makan tradisi Palembang yang kian dilupakan masyarakat.

Baca Juga :  Jual Minyak Murah, Wawako Turun Langsung Layani Pembeli

“Namun, kebanyakan masyarakat yang berpikiran modern lebih memilih cara makan prasmanan atau yang akrab disebut prancisan dari pada makan kambangan ini,” kata RM Ali Hanafiah yang biasa akrab dipanggil Mang Amin.

Sedangkan budayawan Palembang Vebri Al Lintani menjelaskan, menghormati dan memuliakan tamu dalam budaya melayu yang Islami menjadi sesuatu yang sangat dianjurkan, bahkan diwajibkan bagi kaum Muslim.

Selain itu menurutnya, tradisi makan Palembang tergolong teratur dibandingkan beberapa suku di Palembang. Mulai dari keseharian hingga saat mengadakan hajatan seperti nikahan misalnya.

Baca Juga :  Belasan Bangunan Liar Kawasan Rusun 24 Ilir Dibongkar

“Mulai dari kekeluargaan yang erat, semangat bergotong royong hingga mengajarkan bagaimana cara mempererat tali silaturahim yang telah terhubung sebelumnya. Sayangnya, tradisi ini mulai luntur seiring perkembangan zaman,” katanya.

Apalagi dilihatnya masyarakat cenderung mencari yang praktis ketimbang melestarikan tradisi sarat makna itu. (Rel)

    Komentar