Sejuta Manfaat Program Listrik Masuk Sawah

Ekonomi, Sumsel68 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, SUMSEL – Program Listrik Masuk Sawah yang digagas Gubernur Sumsel dengan menggandeng PT PLN dua tahun lalu, memberi banyak manfaat bagi petani. Pelan tapi pasti hasil produksi meningkat. Bahkan petani meminta agar program ini lebih diperluas.

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) Sumatera Selatan, menjadi salah satu kabupaten yang tinggi produksi padinya. Malah produksi beras kabupaten ini mampu menopang kebutuhan provinsi bahkan hingga ke luar provinsi. Sebagian produksi padinya menggunakan pengairan dari irigasi. Dan sebagian lagi masih konvensional, berupa sawah tadah hujan ataupun menggunakan sumur bor dengan bantuan pompa air.

Nah, guna meningkatkan produksi pertanian wilayah ini, Gubernur Sumsel H Herman Deru meluncurkan program Listrik Masuk Sawah. Jadi program ini adalah, mengonversikan penggunaan pompa air berbahan bakar minyak, ke pompa listrik. Selain hemat biaya juga bebas polusi. Guna mewujudkan hal ini Pemerintah Provinsi menggandeng PT PLN  (Persero).

Program listrik masuk sawah di Kabupaten OKU Timur, setidaknya telah menyentuh tiga lokasi berbeda, yakni di Desa Peracak Kecamatan Bunga Mayang, Desa Veteran Jaya Kecamatan Martapura, dan di Desa Mendayun Kecamatan Madang Suku I.

Ketua Kelompok Tani Veteran Jaya Sutikno dari Desa Veteran Jaya mengucapkan terima kasih atas bantuan listrik masuk sawah yang diberikan PLN. “Kami kini bisa bertani dengan lebih modern dan praktis. Pakai pompa listrik bisa lebih murah, hemat dan tentunya bebas polusi,” kata Sutikno, dijumpai media ini, Jumat (23/12/2022).

IMG 20221225 WA0011
Petani Desa Veteran Jaya melihat proses pemompaan air menggunakan pompa listrik bantuan PLN.

Senada dilontarkan petani Desa Veteran Jaya, Roji, pompa air bertenaga listrik terbukti lebih hemat. Penghematan bahan bakar bisa mencapai Rp68 ribu per hari, atau lebih hemat sekitar 85 persen dari pompa air berbahan bakar minyak.

“Pemakaian bahan bakar minyak untuk pompa air sebesar Rp 80.000 per hari. Setelah dicoba menggunakan pompa listrik, biaya yang dikeluarkan hanya sebesar Rp. 12.000 per hari. Satu unit pompa listrik bisa dipakai untuk 5 Ha sawah. Sangat hemat!,” ungkapnya gembira.

Banyaknya manfaat pompa listrik ini juga dirasakan petani padi yang berada di Desa Mendayun, Kecamatan Madang Suku I, Kabupaten OKU Timur. Sawah mereka teraliri secara maksimal.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sri Mulya Desa Mendayun, Samsudin mengungkapkan, memasuki musim tanam padi, para petani mulai disibukkan dengan berusaha mengairi areal pesawahan miliknya.

Meski, Desa Mendayun dilewati oleh dua sungai, Sungai Komering dan aliran sungai dari Danau Hitam, para petani lebih memilih menggunakan sumur bor, dengan memakai pompa air yang semula berbahan bakar minyak, karena lebih efisien dan tepat sasaran.

Namun, para petani dihadapkan penggunaan biaya yang cukup tinggi. Lihat saja, hanya untuk mengairi areal persawahan seluas satu hektar, petani sampai harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 500 – 700 ribu. Itupun hanya sekali pompa saja.

Aliri 1.200 Hektar Sawah

Keluhan para petani di Desa Mendayun mendapat jawaban, dengan diberikannya bantuan berupa instalasi listrik masuk sawah. Sebuah bantuan yang merupakan kolaborasi antara Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten OKU Timur bersama PT PLN Persero. Meski bantuan hanya satu titik, dengan areal persawahan mencapai 1200 hektar. Petani mulai mendapatkan gambaran bagaimana penggunaan listrik akan sangat membantu dalam mengelola lahan persawahan mereka.

Alhamdulillah, terima kasih bantuannya, dengan adanya bantuan ini lebih memudahkan mengairi persawahan, dan dari segi biaya lebih hemat,” ungkap Samsudin.

Dalam pengoperasian pompa air bertenaga listrik cukup mudah. Petani hanya perlu menyalakan saklar, pompa air pun langsung mengalirkan air dari dalam tanah. Hanya dengan menggunakan token senilai Rp 100 ribu, sudah lebih dari cukup untuk mengairi satu hektar sawah.

Bahkan, pihaknya mengharapkan adanya kembali bantuan serupa. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan air di persawahan pada musim tanam, terutama saat datangnya musim kemarau. “Pompa listrik ini lebih hemat, kalau bisa diperbanyak lagi, karena masih banyak kawan (petani) yang membutuhkan,” sebut Samsudin.

Kepala Desa (Kades) Mendayun, Alimin menjelaskan, Desa Mendayun mempunyai areal persawahan mencapai 1200 hektar, yang selama ini menggunakan pompa air berbahan bakar minyak Diesel.  Dengan adanya bantuan dari Pemda OKU Timur dan PT PLN Persero berupa listrik masuk sawah, lebih meringankan beban petani dalam mengelola sawah.

Perbandingan penggunaan biaya sangat jauh berbeda. Kalau menggunakan pompa listrik satu hektar cukup dengan pulsa (token) Rp 100 ribu. Tapi, kalau menggunakan pompa minyak, untuk satu hektar butuh lebih dari 35 liter minyak.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Mendayun, Alam menambahkan, pihaknya optimis permasalahan petani di Desa Mendayun dapat teratasi dengan adanya program listrik masuk sawah. Sehingga, areal persawahan seluas 1200 hektar dapat secara maksimal teraliri. Sebab dibutuhkan sedikitnya 400 titik pompa.

Insya Allah permasalahan air akan terselesaikan. Apabila dapat mewujudkan 400 titik pompa listrik, yang penting ada arahan dari pihak terkait, seperti dari PLN,” tegasnya.

Panen Bisa Tiga Kali Setahun

Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah mengapresiasi langkah PLN, membantu petani dalam meningkatkan produktivitas padi di daerahnya. Sebab, pertanian merupakan jantung ekonomi Kabupaten OKU Timur.

Program listrik masuk sawah merupakan konversi peralatan irigasi yang semula berbahan bakar minyak menjadi menggunakan listrik. “Dengan program listrik masuk sawah ini, petani bisa panen 3 kali dan bisa tetap menanam, meski musim kering. Karena sudah ada pompa air dari PLN yang energinya lebih murah,” tegas Enos sapaan akrabnya, Jumat (23/12/2022).

Terpisah Kepala Dinas Pertanian OKU Timur, Sepala Hamdani melalui Kabid PSP (Pra Sarana Pertanian), Anis mengungkapkan, pihaknya melihat banyak keuntungan yang diperoleh para petani dari program ini. Salah satunya terjadi peningkatan Indeks Pertanaman (IP) 300. Sehingga, petani akan dapat lebih makmur dan sejahtera. “Selain peningkatan IP, terjadi peningkatan produktivitas 150 ton untuk 25 ha, dan ada peningkatan provitas 25 ton per musim tanam,” akunya.

IMG 20221226 WA0014

IMG 20221226 WA0015

Mengacu data dari BPS Kabupaten OKU TIMUR, produksi Gabah Kering Giling OKU Timur alami cenderung alami fluktuasi. Namun diharapkan melalui program Listrik Masuk Sawah ini bisa turut membantu menstabilkan produksi.

Bakal Disebarkan ke Wilayah Lain

Apa kata penggagas ide Listrik Masuk Desa, Gubernur Sumsel H Herman Deru dijumpai Kamis (22/12/2022) mengungkapkan, program yang ia gagas bersama Bupati OKU Timur sebelumnya HM Kholid MD dua  tahun lalu, memang dimulai di OKU Timur. “Jadi listrik masuk sawah ini program saya, bersama pak Kholid dan pertama kali kita mulai di OKU Timur. Dan ini berhasil guna. (Program) ini untuk daerah yang tidak teraliri irigasi teknis, dulu kita sistem pompa yang memakai diesel. Tapi pergerakan pompa itu mahal,” kata Herman Deru.

Pemprov bekerja sama dengan PLN berencana akan menyebarluaskan program ini ke wilayah lain. “Tempo hari sudah saya sebarluaskan di OKI, setelah melihat kalau di OKU Timur sukses, karena terbukti meningkatkan jumlah panen dari sekali jadi dua, dan dari dua jadi tiga kali,” jelas gubernur.

Menurut Herman Deru, apa yang dilakukan ini adalah cara pemerintah provinsi melakukan intensivikasi lahan pertanian. “Tapi ini perlu dorongan dari dinas teknis, dinas pertanian kabupaten kota, PLN. Karena program ini nyatanya dan berhasil guna,” ucapnya.

Dukung Produktivitas Pertanian

Manager PLN UP3 Lahat, Muhammad Syafdinnur menjelaskan, program listrik masuk sawah ini merupakan sistem irigasi termurah yang dapat diberikan PLN untuk mendukung produktivitas petani.

“Program listrik masuk sawah ini adalah irigasi termurah yang dapat diberikan PLN untuk mendukung produktivitas petani yang merupakan jantung masyarakat Kabupaten OKU Timur,”  ungkapnya.

Program ini, menyasar pada petani yang menerapkan sistem pertanian tadah hujan di Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur yang biasanya mengalami kekeringan pada periode musim tanam kedua dan ketiga setiap tahunnya.

Sementara Sendi Rudiyanto selaku humas komunikasi PLN Unit Wilayah S2JB (Sumsel Jambi dan Bengkulu) mengatakan, PLN mempunyai program Electrical Agriculture. Sebuah program memberi bantuan kepada petani-petani, berupa alat-alat listrik. Seperti pompa listrik, kwh meter, dan lain-lain. “Pak bupati dan gubernur juga pernah ikut meresmikan bantuan-bantuan dari program CSR tersebut. Itu menunjukkan kolaborasi antara PLN sebagai BUMN dengan pemerintah daerah,” tukas Sendi, Senin (26/12/2022).

Untuk Provinsi Sumatera Selatan, yang sudah pernah mendapat bantuan program ini, yakni Martapura Kabupaten OKU Timur. “Sementara baru dua daerah itu. Kami menilai program ini berdasarkan manfaatnya, jadi bukan nilainya,” sebut dia. (*)

 

    Komentar