SUARAPUBLIK, Palembang – Untuk mendorong perekonomi di kota Palembang, Politehnik Unsri memfasilitasi program kemitraan untuk UMKM, khususnya Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Griya Kain Tuan Kentang. Pelatihan tersebut dilaksanakan selama dua hari diantaranya cara penggunaan K3 dan pelatihan bahasa mandarin, bertempat di Gedung Politehnik Negri Sriwijaya (POLSRI), Selasa (13/10).
Ketua pelaksana program kemitraan PTV-IDUKA Polsri Rita mengatakan Polsri diberikan amanah untuk memfasilitasi para pengusaha pengrajin UMKM, untuk tahap awal kita berikan wawasan terlebih dulu seperti pelatihan penggunaan K3 dan bahasa mandarin ini agar para wirausaha ini lebih baik untuk menunjang memasarkan produk, karena peminat dari kain ciri khas Palembang ini bukan saja lokal tapi dari luar juga, selain itu para pengusaha pengrajin juga diajarkan tentang perpajakan.
“Tahap awal ini kita berikan wawasan terlebih dahulu, ilmu yang diberikan oleh narasumber bisa diterapkan untuk mengembangkan usaha mereka selain itu juga kita berikan pengetahuan perpajakan agar sadar akan pajak,” harap Rita.
Lebih lanjut, dengan diadakannya pelatihan ini pihaknya juga mendapatkan manfaatnya. Beberapa Prodi juga terlibat, seperti Tehnik Kimia, Tehnik Mesin, Tehnik Telekomunikasi, Tehnik Komputer, Akuntansi, Administrasi Bisnis dan Bahasa Inggris, pihaknya juga menghadirkan narasumber kewirausahaan, Habibi yaitu pengrajin yang berpengalaman yang diikuti oleh mahasiswa yang terlibat dalam Prodi.
“Kegiatan ini sering dilakukan, bukan hanya Polsri yang memberikan tapi polsri juga mendapat masukan, juga sangat bermanfaat sekali untuk Polsri ” kata Rita.
Narasumber yang mengajarkan Bahasa Mandarin, Kusnayat juga mengatakan kegiatan ini kita lakukan bagaimana berbahasa mandarin yang biasa dilakukan ditoko saat menyambut pembeli. Alangkah baiknya jika usaha kain ini bisa kita expor ke luar agar penjualan meningkat.
“Saya mengajarkan cara berbahasa mandarin mulai dari menyambut tamu, warna kain dan jenis kain, karena kita ketahui negara China adalah negara besar, jadi kedepan kita bisa melakukan expor impor”, tutup Kusnayat. (vie)
Komentar