Petani Kopi Kurang Bergairah, Produksi Berkurang Harga Turun

Empat Lawang33 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, EMPAT LAWANG – Petani kopi Kabupaten Empat Lawang mengeluhkan kurang lebatnya hasil panen dibandingkan tahun lalu. Selain kurang lebat, harga panen juga tidak mengalami kenaikan.

“Kalau biji kopinya bagus dan kering harga per kilo bisa Rp18 ribu. Tapi kalau kopinya gledekan (teknik penggilingan kopi yang dipercepat sehingga hasilnya lebih basah), harganya sangat murah hanya Rp14 ribu per kilonya,” kata Rozi, (44) salah seorang petani kopi.

Ia menambahkan, tahun lalu harga perkilogram mencapai Rp19 ribu. Dengan hasil panen yang berlimpah.

“Saya ingat tahun kemarin per kilo untuk kualitas kopi paling bagus bisa sampai Rp 19 ribu. Ditambah lagi tahun lalu buahnya lebih lebat jika dibandingkan tahun ini,” tambahnya.

Sementara itu Alhumaidin (55), salah satu toke (pengepul) biji kopi di Kelurahan Pendopo, Kecamatan Pendopo mengatakan, harga kopi tahun ini tidak naik masih sama seperti tahun sebelumnya.

“Iya tidak ada kenaikan masih sama Rp18 ribu per kilo. Selain itu juga tidak sebanyak tahun atau musim kemarin,” ungkapnya.

Pengepul yang biasa mengirim biji kopi ke Surabaya dan Lampung ini menyampaikan, setiap tahun ia dapat mengirimkan biji kopi hingga 300 ton, sedangkan untuk untuk tahun ini prediksinya cenderung akan turun. “Sebenarnya walaupun hasil panen berkurang, petani kopi akan tetap senang jika harga jual perkilonya naik atau mahal,” tutupnya. (*)

    Komentar