Pertengahan September, Paiker Kendorkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat

Empat Lawang59 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, EMPAT LAWANG – Pemerintah Kecamatan Pasemah Air keruh (Paiker) mengadakan rapat sosialisasi hasil pembahasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan evaluasi Surat Edaran Bupati Empat Lawang Nomor : 360/191/SE/BPBD/2021.

Hasil rapat menyepakati pelaksanaan resepsi pernikahan akad nikah dan acara sosial lainnya dibuka kembali, asal mengikuti protokol kesehatan. Khusus untuk Paiker perlakukan khusus, untuk sembilan kecamatan pembukaan kembali resepsi pernikahan akad nikah dan acara sosial lain, pada awal bulan september 2021. Sementara Paiker baru boleh dipertengahan bulan, mulai tanggal 15 September 2021.

“Untuk pastinya menunggu instruksi bupati, memang tertundanya izin kegiatan keramaian untuk Paiker, dikarenakan masih tingginya masyarakat yang sakit mengarah covid-19 maupun terkonfirmasi covid-19 hasil PCR,” kata Camat Paiker Noperman Subhi, Selasa (31/08/2021).

Baca Juga :  Duku Empat Lawang Marak Ditemukan di Pinggir Jalan

Dikatakannya, masyarakatpun banyak yang merasa nyaman adanya pembatasan izin keramaian selama ini.

“Sudah terbiasa, jadi walaupun diperpanjang pelarangan keramaian masyarakatpun sudah bisa beradaptasi,” tuturnya.

Noperman juga berharap kepada masyarakat yang punya kepentingan untuk mengadakan resepsi pernikahan atau kegiatan lain yang mengumpulkan orang banyak, untuk menerima keputusan tersebut guna menghindari Paiker menjadi daerah teratas dalam penyebaran covid-19.

“Jangan sampai jatuh korban karena ada yang egois memenuhi kepentingan pribadi, tidak memikirkan kesehatan masyarakat umumnya. Mari kita sikapi dengan kepala dingin. Yakinlah itulah jalan tengah mengakomodasi semua keinginan masyarakat Paiker,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ajak Anak Vaksin, Anggota Kodim Berubah Wujud jadi Spiderman

Sementara, Kepala puskesmas Paiker Siti Khodijah merasa tidak yakin apabila izin keramaian dikeluarkan masyarakat yang diundang bakal terhindari dari covid-19, kecuali protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik dan benar.

“Kami meminta kerjasama kepala desa untuk mencatat dan membujuk masyarakat yang diduga terpapar covid-19 akibat berinteraksi dengan keluarga maupun tetangganya yang positif covid-19 untuk mau di SWAB maupun PCR ,” kata Siti. (Alf)

    Komentar