SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel), melepas ekspor biji kopi Pagar Alam sebanyak 19,8 ton dengan nilai Rp 1,54 miliar. Pengiriman ke luar negeri ini usai petugas melakukan pemeriksaan dan penerbitan sertifikat di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Selasa (17/9/2024) lalu.
Ekspor ini merupakan pengiriman perdana kopi Pagar Alam ke Malaysia, sekaligus pertama kali ekspor kopi melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang setelah beberapa tahun terakhir vakum.
Penanggungjawab Satuan Pelayanan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Komarudin, mewakili Kepala Karantina Sumatera Selatan, Kostan Manalu, pada saat menyerahkan phytosanitary certificate (PC) menjelaskan, pemeriksaan yang dilakukan di antaranya pengecekan fisik biji kopi, verifikasi kelengkapan dokumen, serta memastikan biji kopi bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) sebelum dilalulintaskan ke negara tujuan.
“Langkah ini menjadi salah satu upaya Karantina Sumsel dalam memastikan komoditas ekspor unggulan dari Sumsel tetap terjaga kualitasnya,” ujar Komaruddin.
Di tempat terpisah, Kostan Manalu menyatakan bahwa ekspor perdana ini menjadi langkah penting bagi pengenalan biji kopi robusta asal Pagaralam di pasar Malaysia serta pengeluaran biji kopi langsung dari provinsi asal, Sumatera Selatan.
“Kami sangat mendukung ekspor biji kopi ini, dan melalui pemeriksaan yang ketat, kami berharap kopi asal Pagaralam dapat diterima dengan baik di Malaysia, serta membuka peluang untuk keberlanjutan ekspor di masa depan,” ujar Kostan.
Lebih lanjut, kostan mengatakan ekspor kopi ini diharapkan memperkuat posisi Sumatera Selatan sebagai salah satu penghasil kopi unggulan di pasar internasional. Karantina Sumsel berkomitmen untuk mendukung ekspor komoditas unggulan dengan memastikan semua produk yang dilalulintaskan sesuai standar kualitas internasional.
Berdasarkan data Karantina Sumsel, selain ekspor perdana ini, tahun 2024 Sumsel juga mengirimkan sampel biji kopi sebanyak 0,5 kilogram ke Jerman. Di tahun 2023, sebanyak 4 kilogram biji kopi telah dikirim ke Inggris, Mesir, dan Arab Saudi, serta 60 kilogram kopi bubuk diekspor ke Malaysia dan Yordania. Sementara itu, di tahun 2022, Sumsel berhasil mengekspor 11,9 kilogram biji kopi ke Jepang, Polandia, dan Taiwan.
“Ada kecenderungan kopi asal Sumsel diminati oleh pasar internasional. Karantina Sumsel siap memberikan dukungan sepenuhnya pada para petani dan eksportir melalui pendampingan pemenuhan persyaratan agar kualitas kopi terjaga, harapannya kopi Sumsel semakin banyak lagi dikirim ke Negara lain,” ujar Kostan.
Kegiatan Pelepasan ekspor juga dihadiri oleh Bea Cukai Palembang , Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan serta Ketua Tim Kerja Karantina Tumbuhan Anita Setyawati dan pejabat karantina di Satuan Kerja Pelabuhan Boom Baru. (ANA)
Komentar