Perbaikan Underpass 90 Persen, Tinggal  Uji Coba

Lahat189 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, LAHAT – Underpass di Desa Ulak Lebar, Kecamatan Lahat, yang dibangun tahun 2016 lalu, yang menelan anggaran APBN sebesar Rp 20 Miliar, sebelumnya sempat ditutup karena terendam air. Perbaikan underpass saat ini sudah hampir 90 persen, tinggal uji coba. Tapi, masih ada beberapa titik yang belum normal. Yakni dari arah Balai Uji Kendaraan Bermotor (KIR), menuju titik awal kawasan Underpass. Meski perbaikan sudah dilakukan Direktorat Jendral (Ditjen) Perkeretaapian Sumsel, buktinya masih ada kejadian mobil truk gandeng yang menyangkut di tebing jalan.

“Ya beberapa hari lalu ada truk gandeng yang nyangkut di sana, tapi sudah dievakuasi. Masih ada laporan dari warga dan pengendara, bahwa masalah itu perlu mendapakan solusi,” kata Mukhlis, Kabid Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Kabupaten Lahat, Rabu (28/12).

Mukhlis menambahkan, pihkanya menilai, perbaikan jalan tersebut butuh diusulkan lagi ke pusat. Karena kelandaiannya belum terlalu normal untuk dilintasi. Terutama untuk kendaraan yang tonase besar. Saat turun, pada bagian bodi bawah kendaraan, masih menyangkut di permukaan jalan. Selain itu, di sekitar underpass belum banyak rambu jalan yang dipasang. Namun nantinya rambu lalu litas di sana akan dilengkapi.

“Nanti kita ajukan lagi saat uji coba, apa-apa saja kekurangan yang dibutuhkan. Ya itu tadi, kita minta kelandaian jalan lebih difokuskan. Untuk jadwal uji coba, masih menunggu dari pihak Dirjen Perkeratapiaan melalui Balai Teknik,” sampainya.

Disinggung soal serah terima aset, Mukhlis menjawab, hal itu butuh waktu yang panjang. Salah satu syaratnya kondisinya sudah memadai, tidak ada lagi kendala pada bangunan di bawah kolom rel kereta api, seperti genangan air. “Soal genangan air, sudah diperbaiki. Sudah ada pompa yang dioperasikan untuk mengalirkan air ke atas,” tutupnya.

Sementara, Lastri Manula (37) warga sekitar mengatakan, kemungkinan perbaikan underpass ini sudah selesai. Tapi masih banyak pengendara yang tidak tahu, kalau underpass sudah dibuka kembali. Terutama, untuk pengendara yang berasal dari daerah luar. Hal ini bisa terjadi, karena masih kurangnya rambu lalulintas. “Banyak juga pengendara yang mau lewat sini berhenti dulu, bertanya ini jalan tembusnya kemana. Kebanyakan yang bertanya itu, pengendara dari jauh,” kata Lastri, Kamis (29/12).

Namun menurut Lastri, dibukanya kembali underpass ini justru membuat warga sekitar tidak nyaman. Hal itu dikarenakan, banyaknya kendaraan yang melintasi underpass, semakin ramai setelah diperbaiki. Terutama kendaraan yang bermuatan batu bara. “Sebenarnya bisa dibilang enakan waktu underpass ini masih ditutup, soalnya sekarang malah banyak kendaraan yang lewat sini. Apalagi mobil besar yang muatan batu bara, jadi disini sekarang malah banyak debu, ” ucapnya.

Tak hanya debu yang membuat warga merasa tidak nyaman. Warga juga mengeluhkan masalah pencahayaan di sekitar underpass. Usulan terkait lampu jalan sudah diusulkan kepada Bupati Lahat, ketika meninjau underpass beberapa waktu lalu. “Meski rambu lalu lintas kurang, setidaknya ada lampu jalan. Biar orang tidak takut ketika melintas,” tutupnya.

    Komentar