SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel), berencana mendirikan pos pengisian oksigen gratis yang diperuntukkan bagi warga. Hal ini dikatakan Gubernur Sumsel, Herman Deru, Kamis (29/7/2021).
Kata Deru, pos pengisian oksigen gratis ini untuk memberikan kemudahan akses kepada masyarakat umum yang membutuhkan pasokan oksigen, sekaligus sebagai bukti stok di Sumsel dalam kondisi aman dan terkendali. Rencananya, lokasi pengisian dipusatkan di PT Pusri.
“Nanti silahkan warga yang membutuhkan oksigen, bawa tabung ke Pusri. Isi tabungnya sesuai kebutuhan masing-masing secara gratis, tanpa bayar. Kita akan buat pos Dinas Kesehatan bekerjasama dengan PT Pusri,” kata Deru.
Lanjut Deru, melimpahnya stok oksigen milik Sumsel menjadikan banyak daerah yang berkirim surat untuk meminta oksigen. Seperti diketahui, Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Timur juga telah melakukan komunikasi minta kiriman pasokan oksigen dari Sumsel.
Permintaan ini semata untuk memenuhi kebutuhan penanganan COVID-19. Ada juga tiga daerah yang dari pulau Sumatera yakni Provinsi Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Barat.
“Malam tadi, (Rabu (28/7/2021) kita kirim ke Lampung sebanyak 12 ton. Sebab, Lampung membutuhkan sesegera mungkin. Kita bersyukur bisa saling membantu dalam penanganan Covid 19 di Indonesia. Sebelumnya Jabar. Lanjut Jatim juga butuh pasokan oksigen dari Sumsel,” ungkap Deru.
Di tempat berbeda, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Lesty Nuraini menambahkan, pendistribusian oksigen di Rumah Sakit (RS) dan Fasilitas Kesehatan (Faskes) lainnya sesuai dengan kebutuhan.
“Ya kita sudah mendistribusikan untuk RS dan Faskes sesuai dengan kebutuhan penanganan Pasien COVID-19,” katanya.
Menurut Lesty, kebutuhan oksigen di Sumsel hanya berkisar 25 ribu ton. Apalagi semenjak kembali meningkatnya kasus COVID-19 di Sumsel kebutuhan oksigen mengalami fluktuatif tergantung peningkatan kasus dan pemakaian di Rumah Sakit.
“Untuk permintaan dari daerah lain memang sudah ada seperti yang dijelaskan Gubernur. Namun kita hanya memberikan Oksigennya saja, mereka harus menyiapkan Iso Tank (Tabung Oksigen) sendiri. Jadi besaran yang diberikan sesuai dengan iso Tank yang mereka kirimkam,” terangnya. (ANA)
Komentar