SUARAPUBLIK.ID, BANYUASIN – Pelayanan pembuatan KTP elektronik di Pusat Pelayanan Terpadu Sembilang Kabupaten Banyuasin, lantai dua OPI Mall, Jalan Mayjen Nurdin Panji Jakabaring Selatan, Sungai Kedukan, Kecamatan Rambutan, dikeluhkan masyarakat.
Pelayanan dinilai kurang optimal, terutama seringnya terjadi kosongan blangko pencetakan KTP. Bukan hanya pelayanan pembuatan KTP, petugas pelayanan pun dinilai kurang ramah.
“Saya ini sudah capek. Buat KTP bulan Maret, karena blangkonya habis maka kami disuruh pulang. Padahal kabarnya akhir bulan Maret, blangkonya sudah ada,” jelas MR (18), warga Dusun Upang Marga, Kecamatan Air Saleh, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
MR menjelaskan, dirinya harus mengalami kekecewaan ketika kembali menanyakan blangko pembuatan KTP.
“Saya sudah dua kali ke sini untuk membuat KTP tapi selalu tidak bisa, karena blangkonya habis. Hari ini juga sama. Sangat disayangkan, petugas disana, tidak menjelaskan, persis kapan blangko datang atau bisa dilakukan pencetakan KTP. Sejauh ini kami hanya mengantongi Surat Keterangan (Suket) saja, tidak mengantong KTP. Tentu ini menghambat kami mengurus kuliah dan kerja,” terangnya.
MR menuturkan, semestinya petugas Pemkab lebih aktif dalam mengawasi maupun melayani masyarakat. Jika memang terhalang blangko, mestinya memberikan jalan keluar yang bisa ditempuh masyarakat, sehingga tidak menjadi penghambat dalam kepengurusan administrasi kampus ataupun kerja.
Ditambahkan AT (18), warga Desa Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, sulitnya mengakses informasi keberadaan blangko menyulitkan mencari pekerjaan.
“Saya mgajukan pembuatan KTP dari tanggal 2 Desember 2022. Karena blangkonya habis, maka hanya diberikan Surat Keterangan (Suket) saja,” tuturnya.
AT menerangkan, sepanjang menunggu adanya blangko, dirinya sudah dua kali datang dan mengkonfirmasi.
“Saya dua kali kesini, berjumpa dengan Ibu petugas itu. Dia bilang, hari ini tidak bisa dibuatkan karena blangko habis. Tapi ibu tersebut, tidak menjelaskan pasti kapan blangko datang dari pusat,” bebernya.
AT menambahkan, sulitnya pembuatan KTP tersebut menghalangi aktivitas kerja. “Kita sendiri tahu KTP ini sangat penting. Dalam kepengurusan apa saja, pasti dibutuhkan KTP, apalagi kerja,” jelasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi salah satu petugas di lapangan Pelayanan Publik Sembilang mengatakan, bahwa pihaknya hanya menunggu kiriman blangko dari Kabupaten.
“Kami hanya menunggu. Kalau kata orang Kabupaten blangkonya ada, ya kami cetak. Tapi kalu lagi kosong kami bilang kosong,” ungkap petugas yang tidak mau menyebutkan namanya ini.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kabupaten Banyuasin, Saukani, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon maupun pesan Whatsapp, belum ada respon. (ANA)
Komentar