Optimalkan Penanggulangan Banjir Melalui Gerakan 10.000 Biopori

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Gubernur Sumsel, Herman Deru, mendukung gerakan 10.000 Biopori di Palembang sebagai upaya mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Hal tersebut diutarakannya saat melakukan peluncuran gerakan 10.000 Biopori di Palembang, Rabu (1/12/2021).

Menurutnya, Biopori adalah teknologi yang murah dan perlu disosialisasikan ke masyarakat. Hal ini agar masyarakat dapat berkontribusi menerapkan hal serupa di lingkungannya masing-masing.

“Giat ini sebagai hadiah jajaran PU menjelang HUT ke 76 tahun. Saya berharap institusi sejenisnya juga punya program bervariasi Iainnya berkenaan dengan kepentingan masyarakat. Tentu ini sangat membantu wujudkan Sumsel Maju Untuk Semua jika kreativitas seperti ini terus dikembangkan,” kata Deru.

Baca Juga :  Antisipasi Puncak Omicron, Pol PP Tingkatkan Patroli Prokes

Lanjut, Deru minta agar setelah peluncuran ini, pihak PSDA dan terkait fokus memperhatikan kualitas penerapan teknologi ini dibandingkan fokus pada kuantitasnya. Ia tegaskan 10 ribu biopori harus terpantau dengan baik aplikasinya di lapangan sehingga tujuan yang diinginkan tepat sasaran.

“Saya minta insan pers ikut andil dalam sosialisasikan teknologi sederhana tepat guna ini. Biopori seyogyanya ada di sstiap rumah tangga. Dimana sumur resapan ini akan segera resap air genangan, kemudian akan menampung air-airtersebut,” ungkapnya.

Ketua PSDA Sumsel, Herwan, mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pencegahan banjir di Palembang.

Baca Juga :  Pemerintah Tetapkan Satu Harga Minyak Goreng Rp14 Ribu per Liter

“Fokus pembuatan biopori ini dilakukan pada tahun 2021, yaitu di Kecamatan Ilir Timur sebanyak 500 unit. Tahun 2022 sebanyak 5000 unit di Kecamatan Ilir Timur dan Kecamatan Sukarame, Sisanya pada tahun 2023 di kecamatan lain,” jelasnya. (ANA)

    Komentar