Miliki Kampung Budidaya Ikan Patin, Potensi Perikanan OKU Timur Digenjot Puluhan Ribu Ton

OKU Timur72 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, OKUT – Kabupaten OKU Timur terpilih sebagai Kampung Budidaya Ikan Patin oleh Kementerian Perikanan. Menjadikan Bumi Sebiduk Sehaluan, salah satu dari enam daerah se-Indonesia sebagai pembangunan perikanan yang berbasis kearifan lokal. Sehingga, produksi ikan patin diproyeksi dapat tumbuh menjadi 60 ribu ton per tahun.

Direktur Pakan dan Obat Ikan Kementerian Perikanan, Ujang Komarudin mengatakan, pihaknya telah melakukan peninjauan ke beberapa lokasi budidaya ikan patin yang tersebar di wilayah Kabupaten OKU Timur.

“Melihat data, OKU Timur mempunyai lahan seluas 1200 hektar. Sehingga OKU Timur ditetapkan sebagai kampung perikanan budidaya Patin. Ini satu-satunya yang ditetapkan. Ini apresiasi untuk OKU Timur. Dengan ditetapkannya OKU Timur, akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pembudidaya,” ungkapnya, Desa Sidorahayu, Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur, Kamis (02/12/2021).

Baca Juga :  Pembangunan Membaik, Kado HUT OKU Timur ke-18

Dia menambahkan, budidaya ikan patin mempunyai prospek yang cukup menjanjikan, bahkan akan dapat melampaui berkali-kali lipat gaji dari Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya mendorong pengembangan budidaya ikan patin di seluruh Indonesia, khususnya di OKU Timur.

Pada 2022, untuk mendukung kampung budidaya ikan patin, pihaknya sudah mengalokasikan anggaran yang mencapai sekitar Rp 15 M. Untuk mendukung kegiatan dan aktivitas budidaya patin di OKU Timur.

“Kami mendukung (melalui) koperasi untuk membuat pakan berkualitas. Bantuan atau suport ini tidak akan sia-sia. Teman-teman di koperasi akan dapat membuat pakan yang kualitasnya sama dengan buatan pabrik,” ujarnya.

Direktur Pakan dan Obat Ikan Kementerian Perikanan, Ujang Komarudin menyebut, pihaknya sudah meninjau bangunan yang akan digunakan sebagai pabrik pakan.

Baca Juga :  Turut Berdukacita, Ketua Komisi 2 DPRD OKU Timur Meninggal Dunia

Tahun depan, untuk mendukung kampung budidaya, KKP sudah mengalokasikan sekitar Rp 15 M, guna mendukung kegiatan dan aktifitas budidaya patin di OKU timur.

“Kami mendukung koperasi untuk membuat pakan berkualitas. Bantuan atau support ini tidak akan sia-sia. Teman di koperasi akan dapat membuat pakan yang kualitasnya sama dengan buatan pabrik.”

Deputi Perkoperasian Kemenkop, Ahmad Zabadi menambahkan, dalam pertumbuhan perekonomian yang sering tertinggal justru nelayan dan petani. Mengingat, banyaknya keterbatasan yang dimiliki oleh para petani ataupun nelayan.

“Memang ternyata untuk sebagian besar (petani dan nelayan), untuk seluruh sektor mengalami banyak keterbatasan. Pertama, keterbatasan kepemilikan lahan. Kedua, 72 persen (petani dan nelayan) hanya mempunyai pendidikan dasar,” imbuhnya.

Menurut Ahmad Zabadi, hal tersebut menjadikan petani tidak bisa jalan sendiri. Sehingga, perlu dikonsolidasi dalam wadah koperasi. Sehingga kegiatan manajemen pertanian dan perikanan dapat dilakukan melalui koperasi. Untuk standar kualitas, pupuk, kemitraan, sampai produksi.

Baca Juga :  Polres OKU Timur Ciduk Komplotan Curat Honorer Dinas Pendidikan, Saat Hendak Kabur ke Jakarta

Melalui Korporatisasi petani yang merupakan penerapan pengelolaan pertanian secara korporat (corporate farming), untuk membantu peningkatan produktivitas pangan dan kesejahteraan petani.

“Koperasi berperan membeli langsung dari petani. Maka hasil panen petani tidak perlu dijual kepada pihak lain yang tidak ada jaminan harga,” tegasnya.

Kemenkop RI, diyakini akan memberikan dukungan melalui koperasi dengan dua skema. Pertama, memberikan modal kerja, dengan membeli hasil petani. Sehingga koperasi mempunyai kemampuan membeli dari petani. Kedua, melalui investasi, seperti pembangunan pabrik.

Asisten II Pemprov Sumsel Nelson Firdaus menjelaskan, Provinsi Sumatera Selatan memiliki potensi perikanan cukup luas. (Aan)

    Komentar