SUARAPUBLIK.ID, OKU Timur – Ratusan jemaah terlibat dalam gelaran sholat istisqo atau sholat meminta hujan yang berlangsung di Lapangan Apel Satya Haprabu Polres OKU Timur, pada Jumat (15/09/2023).
Adapun dalam kegiatan pelaksanaan sholat Istisqo yang dipimpin Ustadz Adi Putra dan diikuti oleh Kapolres OKU Timur, Bupati OKU Timur, DAN Puslatpur, DANDIM 0403 OKU, DANYON ARMED 15/105 Martapura, Ketua DPRD OKU Timur, Kajari OKU Timur, dan lainnya.
Kapolres OKU Timur, AKBP Dwi Agung Setyono mengatakan, salah satu potensi kerawanan yang terjadi pada musim kemarau ini adalah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) dan bencana alam.
“Sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan kamtibmas dan potensi kerawanan lainnya, sedangkan upaya penagulangan karhutla di Sumsel pada tahun ini tidaklah mudah,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa faktor terjadinya karhutlah dan bencana alam di wilayah Sumsel yaitu, faktor manusia, dengan tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk tidak membakar lahan sembarangan dan budaya membuang puntung rokok sembarangan di tengah hutan.
Faktor alam musim kemarau yang berkepanjangan. Serta, faktor teknis dan taktis menjadi permasalahan utama juga dikarenakan letak geografis indonesia yang terletak di sepanjang garis khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis yang hanya memiliki dua musim hujan dan kemarau.
“Berdasarkan data hotspot pada 2023 ini, hampir merata di seluruh wilayah Sumsel terdapat titik hotspot, yang mana titik hotspot ini yang akan berpontesi menjadi sumber terjadinya kerawanan Karhutlah dan bencana alam jika tidak di antisipasi dengan seksama,” paparnya.
Komentar