Lomba Video Super Sumsel Competition Vlog Diprotes, Penyelenggara Diminta Revisi Penjurian

komunitas56 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Lomba Video Super Sumsel Competition Vlog, yang diselenggarakan oleh Super Sumsel, menuai protes para peserta. Adanya polemik ini, membuat Komunitas Youtuber Sriwijaya (KYS) memfasilitasi permasalahan agar dapat dinilai ulang.

Ketua YKS, Reza Fahlevi, meminta agar pihak penyelenggara dapat menilai ulang perlombaan tersebut, sesuai dengan e player yang telah disebarkan dan disepakati sejak awal.

“Para peserta memang benar-benar mendapatkan keadilan dengan apa yang sudah mereka buat,” ucap Reza, Kamis (12/08/2021).

Apalagi, menurut Reza, adanya penundaan penjurian hasil video dengan alasan belum ada penjurian menilai, sehingga meminta pengunduran dan panitia memberikan kelonggaran, sebelum pada akhirnya diumumkan.

“Perlu diketahui, YKS ini hanya sebagai pelaksana dari kegiatan itu, kita bukan sebagai penyelenggara. Kita cuma pelaksana kegiatan untuk mengkoordinir kawan-kawan youtuber untuk ikut lomba,” bebernya.

Reza mengatakan, semua panitia dari komunitas sudah bekerja semaksimal mungkin guna mensukseskan perlombaan. Sehingga acara perlombaan selesai sesuai target.

“Kami berharap bahwa tuntutan dari pada peserta untuk dapat direalisasikan Herlan Asfiudin sebagai penyelengara,” jelasnya.

Sementara itu peserta lomba, Diki menyampaikan agar dapat segera merevisi hasil penjurian. Sehingga memang yang layak mengikuti peraturan berhak memperoleh hadiah dari lomba yang diselenggarakan.

”Kami berharap revisi penjurian segera dilakukan dan pemenangnya nanti dapat sesuai dengan e-player yang disebarkan ke para peserta lomba, dan kami berterimakasih kepada KYS telah membuka ruang dengar pendapat untuk meluruskan masalah ini,” ungkap Diki.

Saat dikonfirmasi melalui telpon Whatsapp, Herlan Asfiudin selaku penyelenggara menjelaskan, bahwa persoalan ini tidak perlu di besar-besarkan. Karena segala sesuatu bisa diatasi, tidak perlu menjadi polemik.

“Sekarang ini sedang PPKM, tentunya tidak etis untuk meminta para sponsor untuk berpartisipasi. Kita akan usahakan nantinya,” kata Herlan. (ANA)

    Komentar